Kamis, 21 Desember 2023

Peran Kakek Nenek dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

 


Anak bermain dengan nenek dan kakek. Ilustrasi Foto: mybaby.co.id

Pengasuhan sangat penting dalam membentuk karakter, moralitas, pengetahuan, dan ketrampilan anak. Kakek ataupun nenek yang tinggal bersama anak juga memiliki peran dalam mengasuh anak. Hal ini membuat kakek dan nenek memiliki peran dalam keluarga. Peran nenek dan kakek antara lain:
  1. Pemberi inspirasi atau motivasi
    Sering kali kita melihat nenek dan kakek menceritakan berbagai dongeng untuk anak usia dini. Setelah mendongeng biasanya nenek dan kakek mengajak anak untuk mengambil hikmah dari cerita tersebut yang dijadikan motivasi untuk anak usia dini.
  2. Menjadi panutan atau teladan bagi anak
    Anak adalah peniru ulung apapun yang ada di sekitarnya pasti akan ditirukan. Saat anak berada di rumah figur yang dilihat bukan hanya orang tua, ada kakak, nenek, kakek, ataupun saudara yang lain. Hal ini terdapat nilai positifnya. Kakek dan nenek dapat memberikan teadan yang baik untuk anak. 
  3. Sebagai teman bermain, bercerita, dan mengembangkan hobi
    Saat dirumah nenek dan kakeh bisa menjadi teman yang baik untuk anak. Misalnya saat anak senang mengembangkan hobi seperti  berkebun, bermain air, atau hobi yang lain nenek dan kakek dapat menemani anak bermain.
  4. Menggantikan peran orang tua untuk sementara
    Beberapa orang tua bekerja diluar rumah yang memakan waktu lama. Saat orang tua bekerja, nenek dan kakek dapat menggantikan peran orang tua. Seperti menemani anak, membantu menjaga anak, mendampingi belajar, dan menggantikan peran lainnya.
  5. Pembimbing spiritual
    Kakek dan nenek juga dapat menjadi pembimbing spiritual bagi anak. Seperti mengajak anak beribadah, mengajari anak berdoa dan memuji, atau kegiatan ibadah yang lain.
  6. Menjadi guru yang baik
    Setiap kita adalah guru, setiap kita wajib mengajarkan kebaikan Tidak hanya orang tua, kakek, nenek juga dapat menjadi guru saat anak belajar ataupun guru di keseharian

Rayakan Hari Ibu dengan Aktivitas yang seru

 

Course: www.google.com

        

            Ibu – kata ini tidak bisa dipadankan dengan satu kata, bahkan sulit dijabarkan dengan satu kalimat. Kata “ibu” menjadi rumah untuk berbagai sifat baik, dan menjadi sumber cinta yang ada di dunia. Acara ini bukan hanya untuk merayakan hari ibu saja tetapi juga untuk meningkatkan bonding antara anak dan ibu.

        Walaupun sederhana, yang penting aktivitas ini berkesan dan dapat menunjukkan betapa Ibu adalah yang terbaik untuk kita. Berikut ini adalah beberapa ide aktivitas yang dapat membuat Hari Ibu semakin berkesan bagi Ayah Bunda dan seluruh anggota keluarga.

      1. Siapkan Sarapan Spesial

Yuk, buat Hari Ibu lebih lezat dengan sarapan spesial. Pilih saja satu menu sederhana yang mudah dibuat seperti telur dadar atau pancake. Ajak Si Buah Hati dalam proses pembuatannya. Tentunya bagian yang memerlukan penggunaan pisau dan kompor harus dilakukan oleh Ibu, ya.

      2. Membuat Pertunjukan Hari Ibu

Yuk, tampilkan pertunjukan istimewa buat Ibu. Biarkan Si Buah Hati merencanakan apa yang hendak ia tampilkan untuk Ibu. Misalnya bernyanyi, menari atau membuat pertunjukan boneka. Biarkan pula ia menyiapkan kostum yang akan ia kenakan.

      3. Membuat Kartu Ucapan Hari Ibu

Nah, jangan lupa untuk membuat kartu ucapan Hari Ibu sendiri, ya. Bebaskan Si Buah Hati berkreasi dengan berbagai media saat membuatnya. Bisa dengan menggunakan daun dan bunga yang dikumpulkan di halaman atau menggunakan potongan foto-foto Ibu dan Si Buah Hati.

      4. Menonton Film Keluarga Tentang Ibu

Jika tak ada rencana bepergian, yuk bersantai di rumah sambil menonton film. Untuk merayakan hari istimewa untuk Bunda ini, pilihlah film yang ceritanya menggambarkan tentang bagaimana Ibu adalah yang terbaik.

      5. Pembuatan Bunga dari Kertas

Mengajarkan anak-anak cara membuat bunga dari kertas, yang nantinya dapat mereka berikan kepada ibu sebagai hadiah.

      6. Pembacaan Cerita-Cerita

Menyelenggarakan sesi membaca buku cerita yang mengangkat tema ibu, memperkaya pengetahuan anak-anak tentang berbagai peran ibu. 

 

“Kepada semua Ibu, bagaimanapun posisinya dan dimanapun berada untuk terus membuktikan bahwa peran ibu yang sungguh luar biasa akan dapat memberikan kekuatan bagi semua sisi kehidupan, baik di rumah tangga, masyarakat, tempat kerja, politik, sosial budaya dan lainnya,”

Makna Hari Ibu bagi Parenting Kebangsaan

 

Source: www.google.com

        

        Hari ini 22 Desember 2023, Indonesia memperingati Hari Ibu. Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya sesungguhnya adalah penghargaan bagi semua perempuan di Indonesia, atas peran dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat dan negara. Perempuan Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam memimpin, berpolitik, berwirausaha, berkarya di bidang seni dan budaya, serta menjadi motor penggerak kegiatan sosial di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi perempuan.

        Sejarah diperingatinya Hari Ibu di Indonesia bermula ketika diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia pertama kali pada tanggal 22-25 Desember 1928. Pada awalnya, peringatan Hari Ibu hanya untuk mengenang jasa ibu yang begitu istimewa. Namun, seiring waktu, Hari Ibu juga menjadi momen khusus untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan dukungan dan mengingat kembali hari kebangkitan dan persatuan perjuangan kaum.

        Hari ibu kemudian secara resmi ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Awalnya, Hari Ibu dibuat untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa. Hari Ibu 22 Desember memiliki perbedaan dengan perayaan Mother's Day. Peringatan Hari Ibu adalah salah satu hari besar di Indonesia, sedangkan Mother's Day adalah perayaan yang dilaksanakan secara internasional. Hari Ibu diawali dari gerakan perempuan di Indonesia, tepatnya Kongres Perempuan Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menyatukan perkumpulan perempuan-perempuan Indonesia dalam satu Perhimpunan Perempuan Indonesia.

Dari kongres ini, tiga mosi yang berkaitan dengan perempuan dihasilkan:

  1. Munculnya hasrat untuk membentuk organisasi yang solid dengan kehadiran “Perserikatan Perempuan Indonesia”.
  2. Pengembangan kesadaran tentang perempuan dan masyarakat luas.
  3. Mengenang perjuangan dan semangat kaum perempuan.

        Peringatan Hari Ibu (PHI) juga menjadi momentum untuk terus mengingatkan seluruh bangsa Indonesia, bahwa perempuan yang jumlahnya mengisi hampir setengah dari populasi masyarakat Indonesia, adalah motor penggerak keberhasilan pembangunan saat ini dan mendatang. 

        Peringatan Hari Ibu bagi Parenting Kebangsaan, bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi perempuan Indonesia, selalu menjadi momen khusus. Hari Ibu bukan saja peringatan untuk mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tetapi lebih dari itu. Merayakan hari ibu bukan hal sederhana saja tetapi juga untuk meningkatkan bonding antara anak dan ibu. 

        Indonesia seperti diskriminasi, kekerasan dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan, perempuan-perempuan hebat terus konsisten berjuang demi kesetaraan hak dan kewajibannya. Peringatan Hari Ibu bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai bidang pembangunan. Kiranya semangat perjuangan perempuan dari jaman sebelum kemerdekaan, kemudian keberhasilan perempuan hingga diperingati sebagai Hari Ibu, terefleksi dalam perjuangan perempuan-perempuan Indonesia di saat ini, untuk segera bangkit dan pulih kembali.


MENGENALKAN AGAMA DI INDONESIA KEPADA ANAK

 


Hallo Ayah Bunda...

Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang kita ketahui memiliki beragam suku, kebudayaan, dan kepercayaan. Setiap kepercayaan sendiri memiliki perbedaan antara satu sama lain yang membuat seringkali memunculkan perbedaan pendapat antara satu kepercayaan dengan kepercayaan lainnya.

Di Indonesia sendiri, terdapat 6 (enam) agama yang sudah diakui dan hidup berdampingan dalam lingkungan masyarakat dengan menghargai nilai yang dianut satu sama lain. Enam agama yang sudah diakui di Indonesia adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Ayah Bunda berikut penjelasan mengenai setiap agama tersebut.

       1. Agama Islam

        Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam dengan persentase 87,2% atau sekitar 207 juta orang. Bahkan Indonesia menjadi negara penduduk muslim terbanyak di dunia. Dalam agama Islam, kitab suci yang digunakan ialah Alquran. Kitab Alquran terdiri atas 114 surat, 30 juz, dan 6.666 ayat. Kemudian tempat ibadah umat Islam ialah Masjid. Islam memiliki beberapa hari besar, yakni idul fitri, idul adha, tahun baru hijriyah, dan isra mi’raj. Hari raya idul fitri atau lebaran sebagai hari besar bagi umat Islam memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan berpuasa, yakni menjadi manusia yang bertakwa. Kemudian hari besar Idul Adha dilakukan untuk memperingati peristiwa kurban Nabi Ibrahin AS. Selanjutnya, tahun baru hijriyah sebagai hari besar umat Islam merupakan perayaan yang dilakukan untuk terus mengingatkan umat Islam akan sejarah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Terakhir, hari besar isra mi’raj adalah perayaan yang dilakukan untuk memperingati perjalanan malam Rasulullah SAW.

      2. Agama Kristen Protestan

         Di Indonesia sendiri, agama Kristen Protestan menjadi agama kedua terbesar dengan persentase 6,9% atau sekitar 16,5 juta orang.Alkitab menjadi kitab suci bagi para pemeluk agama Kristen Protestan. Alkitab sendiri terdiri atas 66 bagian yang terbagi menjadi dua, yakni 39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru. Bagi penganut agama Kristen Protestan, ibadah minggu telah menjadi ibadah wajib yang dilaksanakan. Ibadah tersebut dapat dilakukan di gereja, balai perkumpulan, aula besar maupun rumah. Ibadah minggu biasanya terbagi menjadi dua, yakni doa pembuka dan puji-pujian yang berisi firman Tuhan. Pembaptisan, katekisasi, sidi, dan perjamuan kudus menandai bahwa seseorang telah memeluk agama Kristen Protestan. Kristen Protestan memiliki beberapa hari besar, di antaranya ialah natal, hari paskah, pentakosta, kenaikan Isa Almasih, dan wafat Isa Almasih. Hari besar natal menjadi perayaan yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Kemudian hari paskah sebagai perayaan bagi para pemeluk agama Kristen Protestan dilakukan untuk memperingati kebangkitan Yesus. Penganut agama Kristen Protestan melakukan pentakosta sebagai perayaan untuk memperingati pencurahan Roh Kudus.

3. Agama Kristen Katolik

        Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia dengan misi mencari rempah-rempah menandai kemunculan agama Kristen Katolik di Kepulauan Maluku. Hal tersebut menjadikan rakyat Maluku sebagai penganut pertama Agama Katolik di Indonesia. Di Indonesia sendiri, penganut agama Katolik memiliki persentase sebesar 2,9% atau sekitar 6,9 juta orang. Kitab suci Alkitab dalam ajaran Kristen Katolik terdiri atas 73 bagian yang terbagi menjadi dua, yakni 46 bagian Perjanjian Lama dan 27 bagian Perjanjian Baru. Penganut agama Kristen Katolik memiliki beberapa ibadah yang biasa dilakukan, yakni misa, doa novena, dan doa lingkungan. Pembaptisan, krisma, ekaristi, pengampunan dosa, pengurapan orang sakit, imamat, dan sakramen perkawinan menjadi suatu tanda yang dimulai dari Kristus untuk memberikan rahmat kepada umat-Nya. Dalam agama Kristen Katolik terdapat beberapa hari besar, seperti natal, hari raya Santa Perawan Maria, kenaikan Isa Almasih, dan Trihara Suci Paskah. 

      4. Agama Hindu

        Di Indonesia sendiri, penganut agama Hindu memiliki persentase sebesar 1,7% atau sekitar 4 juta orang. Jumlah tersebut menjadikan agama Hindu sebagai agama keempat terbesar di Indonesia. Kitab Weda atau Veda menjadi kitab suci bagi para pemeluk agama Hindu. Nama kitab Weda yang berasal dari bahasa Sansekerta berarti pengetahuan atau mengetahui. Jika disimpulkan, kitab Weda bermakna sebagai ilmu pengetahuan suci yang sempurna dan kekal abadi. Kitab Weda sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yakni Weda Sruti dan Weda Smrti. Trisandhya, Suryasewana, Berjapa, Sembahyang, dan Tirhtayatra menjadi beberapa ibadah yang dilakukan oleh umat Hindu. Dalam agama Hindu terdapat beberapa hari besar yang diperingati, yakni Nyepi, Kuningan, dan Galungan. 

      5. Agama Buddha

        Hingga saat ini, agama Buddha di Indonesia memiliki penganut dengan persentase 0,7% atau sekitar 1,7 juta orang. Jumlah tersebut menjadikan agama Buddha sebagai agama kelima terbesar di Indonesia. Agama Buddha memiliki istilah Puja yang mengajarkan tata cara peribadatan untuk menghormati atau memuja keyakinan umat sehari-hari. Kegiatan peribadatan agama Budhha biasa dilakukan di Vihara. Kitab suci agama Buddha ialah Pitaka yang terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka. Agama Buddha memiliki beberapa hari besar, yakni hari Waisak, hari Magha, dan hari Asadha.

      6. Agama Konghucu

        Di Indonesia sendiri, agama Konghucu menjadi agama keenam terbesar dengan persentase 0,05% atau sekitar 0,1 juta orang. Kitab Si Shu dan kitab Wu Jing menjadi dua kitab utama yang digunakan pemeluk agama Konghucu. Agama Konghucu melakukan peribadatan berupa kebaktian atau sembahyang yang dilakukan di Lithang, Kelenteng, ataupun rumah. Agama Konghucu sendiri memiliki beberapa hari besar, yakni tahun baru Imlek, Cap Go Meh, dan Cheng Beng.


Agama diatas merupakan enam agama yang diakui di Indonesia lho ayah Bunda, jadi kenalkan agama masing-masing kepada anak-anak di rumah yaa... 

Rabu, 20 Desember 2023

Mengenalkan Anggota Tubuh kepada Anak Usia Dini

 

Anggota tubuh. Ilustrasi Foto: kumparan.com

Saat anak memasuki usia 29 bulan hendaknya anak mengenal anggota tubuh dan mampu menyebutkannya. Namun jika anak belum mampu bukan berarti anak memiliki masalah yang serius. Ayah, Ibu hanya perlu mengenalkan anggota tubuh kepada anak. Ayah dan Ibu bisa menjelaskan anggota tubuh merupakan karunia yang indah dari Tuhan Yang Maha Esa. Terdapat beberapa cara untuk mengenalkan anggota tubuh pada anak usia dini, berikut contohnya:
  1. Hadapkan anak pada cermin agar anak mengamati anggota tubuhnya lalu kenalkan satu persatu
  2. Ajak anak menyanyikan lagu yang liriknya menyebutkan anggota tubuh
  3. Kenalkan anak melalui gambar anggota tubuh
  4. Saat menunjukkan anggota tubuh kepada anak sebutkan namanya.
Lebih cepat anak mengenal anggota tubuh maka lebih cepat anak memahami tentang dirinya sendiri. Selain itu anak akan mengenal dan menghargai dirinya sendiri. Setelah anak mengenal anggota tubuhnya anak akan lebih mudah menjaga kesehatannya, menjaga kebersihan dirinya, dan mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan kepadanya. Disamping itu hal ini juga menambah wawasan dan khasanah pengetahuan anak.


Selasa, 12 Desember 2023

Benarkah Pengenalan Profesi untuk Anak Usia Dini Penting?

Contoh macam-macam profesi. Ilustrasi foto: Sonora.id

Anak usia dini sering kali bertemu dengan berbagai orang yang mengenakan seragam di lingkungan. Hal ini mungkin akan membuat anak bertanya-tanya, misal "mengapa paman itu memakai pakaian berwarna coklat?, mengapa bibi itu mengenakan caping setiap hari?" atau pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Untuk menjawab pertanyaan ini maka orang tua perlu mengenalkan profesi ke anak usia dini. Mengenal banyak profesi membuat anak menjadi punya banyak bayangan tentang masa dewasanya kelak. Hal ini tentunya juga didukung oleh banyak faktot terutama orang tua. Profesi orang tua akan menjadi bayangan dan figur bagi anak. Bayangan profesi masa depan akan berubah seiring dengan bertambahnya usia anak. 
Selain itu mengenal macam-macam profesi juga memberikan banyak manfaat bagi anak, berikut manfaatnya:
  1. Menambah wawasan dan inspirasi pada anak
  2. Mengembangkan berbagai nilai karakter
  3. Menambah pengetahuan anak
  4. Mengajarkan pola hidup sehat
  5. Mengembangkan kemampuan berbahasa
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengenalkan profesi anak di rumah bersama keluarga. Jadi orang tua tidak harus mengajak anak dalam cosplay profesi atau jauh jauh mendatangi tempat tertentu. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan orang tua dalam mengenalkan profesi di rumah:
  1. Kenalkan profesi anggota keluarga
  2. Bacakan buku cerita
  3. Jelaskan ke anak saat menemui orang dengan profesi baru di suatu tempat
  4. Ajak anak untuk main peran bersama
  5. Ajak anak menonton film bersama


 

Minggu, 10 Desember 2023

Apa yang Terjadi Jika Anak Tidak Memiliki Toleransi?

 

 Bentuk toleransi antar agama yang dilakukan anak. Ilustrasi Foto: Siedoo

Toleransi adalah sikap terbuka dan menghormati setiap perbedaan yang ada diantara manusia dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi juga memiliki arti terbuka untuk mau belajar dari orang lain, menemukan kesamaan sehingga terjalin kenyamanan untuk setiap manusia. Toleransi bisa ditumbuhkan dalam keluarga, penumbuhan toleransi melalui keluarga ini memiliki banyak sekali manfaat bagi anak usia dini. Contoh manfaat penumbuhan toleransi dalam keluarga sebagai berikut:
  1. Mengajarkan anak untuk menerima orang lain apa adanya
  2. Mengajarkan kepada anak menerima keadaan dirinya sendiri, seperti fisiknya
  3. Menerima dan menghargai adanya perbedaan dalam anggota keluarga
  4. Memotivasi anak untuk memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh orang lain
  5. Mengajarkan anak toleransi akan menghadirkan kebersamaan dan rasa nyaman
  6. Mengajarkan anak untuk bekerja sama dengan baik
  7. Melatih anak untuk menahan diri agar tidak mengucapkan kata yang menyinggung perasaan orang lain
  8. Modal besar bagi anak untuk terbuka dengan perbedaan yang ada di linngkungan luar keluarganya
Karena usia dini merupakan pondasi dalam kehidupan maka jika tidak ditanamkan maka ada yang berpengaruh di fase kehidupan selenjutnya. Maka, jika tidak ditumbuhkan sejak usia dini apa yang terjadi? 
  1. Anak menjadi pelaku perundungan
  2. Anak yang tidak toleransi bisa saling mengejek dan menyerang kekurangan orang lain
  3. Anak mudah menyimpulkan orang yang berbeda merupakan suatu keburukan
  4. Bagi anak yang mengalami perundungan akan merasa sulit menemukan lingkungan nyaman
  5. Anak cenderung pendiam, tidak percaya diri, dan tidak tumbuh menjadi pribadi yang kuat
  6. Anak yang tidak terbiasa toleransi akan sulit menjalin pertemanan

Rabu, 06 Desember 2023

Sudahkah buah hati kita tergolong sebagai anak yang sehat?

 


Anak sehat, kuat, dan bugar. Ilustrasi foto: Generasimaju.co.id

Ayah, ibu lima tahun pertama adalah masa yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Pada masa ini anak sangat aktif dan gemar eksplorasi terhadap lingkungan sekitar. Keeaktifan anak ini akan mendukung perkembangan kognitif, motorik, mental, dan sosial anak. Agar keaktifan anak tetap terjaga tentunya kesehatan anak harus tetap diperhatikan. Sebelum itu kita perlu tau apa ciri-ciri anak yang sehat, ciri anak yang sehat meliputi:
  1. Tumbuh kembang sesuai usia anak
    Ayah ibu dapat memantau tumbuh kembang anak menggunakan panduan KMS (Kartu Menuju Sehat) dalam kartu tersebut menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya. Dalam kartu tersebut pengukuran anak sesuai usia bulan dan juga terdapat grafiknya.
  2. Postur tubuh tegak dan padat
    Tegak dan padatnya tubuh ini dapat mengidentifikasikan bahwa otot dan tulang tumbuh secara maksimal.  Tumbuh maksimal ini tentu didapatkan dari asupan yang optimal terutama asupan protein dan kalsium.
  3. Rambut, kulit, dan kuku bersih
    Kulit anak yang sehat lembab dan tidak bersisik. Rambutnya juga berkilau, kuat, dan tidak mudah rontok. Kukunya tampak merah muda dan tidak rapuh. Kuku ini dapat mengidentifikasikan anak tidak sedang anemia
  4. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur
    Kedua ciri ini menunjukkan bahwa pencernaan anak sehat dan tidak terdapat gangguan. Nafsu makan yang baik dapat menunjukkan bahwa anak tidak ada permasalahan dalam menelan ataupun mengunyah. Sedangkan buang air besar teratur menunjukkan tidak adanya masalah di organ dalam pencernaan anak.
  5. Bergerak dan bereaksi aktif, berbicara lancar sesuai usia
    Jika anak bergerak dan lincah dapat diidentifikasikan bahwa anak sehat dan mampu merespon dengan baik. Serta kontak mata anak berjalan dengan sempurna. 
  6. Tidur nyenyak dalam waktu cukup
    Jika nutrisi yang masuk dalam tubuh anak adalah nutrisi yang baik dan cukup maka metabolisme tubuh akan berjalan dengan baik. Hal ini menyebabkan anak tidur nyenyak dan pulas. Saat anak tidur pulas maka perkembangan otak akan optimal.
Sekarang setelah kita mengetahui ciri kesehatan pada anak mari kita identifikasikan, sudahkah anak kita tergolong sebagai anak yang sehat.

Minggu, 03 Desember 2023

Anak Usia Dini dan Dunia Maya

 

Anak usia dini bermain gawai dampak dari era digital. Ilustrasi foto: himedik.com

Dunia maya memberikan dampak yang positif bagi kehidupan anak, anak menjadi mudah untuk belajar dan mengeksplorasi duni yang tidak dapat dijangkau secara nyata. Anak dapat menjelajah meskipun sedang ada di rumah. Namun, sadarkah kita bahwa dunia maya juga dapat membuat anak menanggung resiko yang sangat besar. Dunia maya juga dapat menempatkan anak diposisi yang terancam, kejahatan tidak lagi hanya ada di dunia nyata melainkan juga di dunia maya. Mengapa anak menjadi korban kejahatan dunia maya? Mari kita sima, berikut alasan-alasannya:
  1. Anak mudah dimanipulasi
  2. Anak mudah ditekan dan diancam
  3. Anak belum dapat membedakan antara dunia maya dan dunia nyata
  4. Anak tidak mendapatkan pengawasan saat berselancar di dunia nyata
Saat anak  sudah mulai mengeksplor dunia maya adalah saat yang tepat untuk memberikan edukasi. Hal yang perlu dipersiapkan ayah dan ibu pertama adalah memahami apa saja resiko yang ditimbulkan dari dunia maya. Tentunya kita sudah sering mengamati di keseharian kita. Namun kita akan membahasnya di sesi kali ini. Resiko dunia maya bagi anak usia dini meliputi:
  1. Perundungan di dunia maya
  2. Kejahatan seksual dan pornografi
  3. Penipuan
  4.  Tontonan yang tidak sesuai usia anak
Setelah kita memahami resiko atau kejahatan dunia maya, barulah kita dapat melakukan lima hal yang perlu dilakukan saat mendampingi anak di dunia maya:
  1. Bekali anak kemampuan untuk mrnjaga keamanan diri
  2. Ajarkan anak pendidikan seks agar mereka dapat melindungi diri dari kejahatan seksual dan pornografi
  3. Buat aturan dan kesepakatan bersama, terapkan dengan konsisten
  4. Bangun kepercayaan anak dengan lebih banyak mendengar dan berkomunikasi yang baik
  5. Dampingi anak agar memilih tontonan yang sesuai dengan usianya


Senin, 13 November 2023

Penguatan Karakter pada Anak Usia Dini



 
Mengajak anak berkomunikasi dan bermain bersama. Ilustrasi foto: doktersehat

Ayah, Ibu saat ini sering kali kita mendengar tentang penguatan karakter. Namun sesungguhnya apakah kita sudah benar-benar memahami makna karakter? Disini kita akan membahas penguatan karakter anak usia dini, sebelumnya kita akan membahas apa itu karakter. Karakter merupakan sifat batin yang ada dalam diri anak yang dapat diketahui melalui perkataan, perbuatan, dan kebiasaan. Karakter anak bisa diubah ataupun dibentuk karena anak usia dini memiliki cirikhas seperti:

  1. Anak sangat cepat menyerap nilai kebaikan
  2. Anak mudah meniru orang sekelilingnya
  3. Anak mudah menerima perubahan
  4. Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
  5. Anak suka bermain dengan teman-temannya
  6. Anak ingin diterima keberadaannya
Lalu setelah kita mengetahui karakter anak usia dini, apa saja karakter yang perlu kita tanamkan dan kita kuatkan untuk anak usia dini:
  1. Karakter Religius
    Karakter religius disini adalah karakter yang mencerminkan ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karakter religius pada anak usia dini dapat ditanamkan melalui beberapa cara seperti mengajak anak dalam kegiatan ibadah, membiasakan anak berdoa di setiap kegiatan, mengajarkan anak untuk bersahabat dengan anak lain yang berbeda agama, dan mengajarkan anak untuk menghormati siapapun yang berbeda agama.
  2. Karakter Nasionalisme
    Karakter nasionalisme anak usia dini disini mencakup cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan terhadap bangsa Indonesia. Hal ini bisa ditanamkan dengan membiasakan menyanyi lagu-lagu kebangsaan dan lagu daerah, ikut serta menyemarakkan hari kemerdekaan, menceritakan cerita-cerita pahlawan, dan mengajarkan pengamalan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Karakter Mandiri
    Mandiri adalah tidak bergantung kepada orang lain. Saat anak memiliki karakter mandiri dia akan mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Tidak membebankan diriya kepada orang lain. Sehingga saat anak  dewasa dia mampu hidup dimana saja. Cara menanamkan karakter mandiri dengan membiasakan anak untuk beratih mengerjakan hal-hal dengan sendiri seperti makan sendiri, memakai baju sendiri, bermain sendiri, dan memakai sepatu sendiri. Mungkin hal ini berat dan memakan waktu yang lebih lama daripada saat dibantu oleh orang tua. Namun jika kita sebagai orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan hal ini maka akan terbentuk karakter mandiri dengan sendirinya.
  4. Karakter Gotog Royong
    Karakter gotong royong bisa diajarkan kepada anak usia dini dengan cara-cara yang sederhana. Cara ini bisa diwujudkan dengan menjalin pola komunikasi yang efektif, bersahabat, dan saling tolong menolong. Misalnya anak dilibatkan dalam membantu memasak, anak diajak bermain bersama, dan anak diajarkan berbagi.
  5. Karakter Integritas
    Anak usia dini selalu dapat dipercaya dan jujur baik dalam tindakan maupun perbuatan. Misalnya anak diajarkan untuk selalu datang tepat waktu saat ke sekolah, anak dibiasakan untuk mengerjakan tugas dari sekolah di waktu yang rutin, dan juga diajarkan untuk menabung.
Setelah karakter tersebut ditanamkan maka yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah pengetahuan, penghayatan, dan tindakan karakter. Pengetahuan karakter yang dimaksud adalah orang tua perlu mengakses banyak pengetahuan tentang karakter anak agar saat mulai ada penyimpangan karakter anak orang tua mudah mengatasinya. Selanjutnya dalam penghayatan ini Ayah Ibu dapat adalah mengondisikan anak untuk menghayati nilai-nilai itu dengan baik sehingga timbul kesadaran untuk berbuat baik. Pengondisikan ini adalah suatu kegiatan menanamkan penghayatan atas nilai baik yang telah diketahui oleh anak. Selanjutnya adalah tindakan karakter, tindakan karakter ini seperti motivasi dan fasilitasi agar karakter baik yang dimiliki anak terus bertahan dan berkembang.

HARI PAHLAWAN BAGI ANAK USIA DINI

Poster hari peringatan pahlawan di Surabaya. Ilustrasi foto: merdeka.com


Tanamkan 6 makna penting pada Hari Pahlawan bagi Anak Usia Dini

            10 November menjadi tanggal untuk memperingati Hari Pahlawan setiap tahunnya di Indonesia. Hari Pahlawan merupakan momen untuk mengingat terjadinya pertempuran Surabaya pada 1945 lalu. Momen ini merupakan salah satu momen perjuangan para pahlawan Indonesia di Surabaya melawan tentara Inggris. Hari Pahlawan menjadi bukti bahwa perjuangan meraih serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidaklah mudah. Perjuangan pahlawan kemerdekaan mengusir penjajah telah menginspirasi para generasi penerus untuk terus memiliki nasionalisme. Kesadaran nasionalis ini perlu ditanamkan sejak pada masa kanak-kanak. Hari pahlawan tidak hanya untuk dikenang. Tanamkan kepada anak bahwa mereka harus terus semangat dan pantang menyerah seperti para pejuang. Ini cara paling sederhana untuk menghargai jasa para pejuang.

            Oleh karena itu, peran Ayah Ibu sangat penting dalam mendidik anak untuk menjadi sosok yang bertanggung jawab, berani, tidak pantang menyerah, dan cinta tanah air.

Berikut 6 makna penting yang harus Mama Papa tanamkan pada anak dalam memperingati Hari Pahlawan.

1. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme dan Bela Negara

Peringatan Hari Pahlawan setiap tahunnya tentu bertujuan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan bela negara dalam diri warga negara Indonesia, khususnya anak-anak para penerus bangsa. Momen ini dapat Ayah Ibu gunakan untuk menceritakan kembali sejarah para pejuang Indonesia di masa lampau pasca kemerdekaan Indonesia berhasil diraih. Rasa cinta pada negara sangat penting untuk ditanamkan dalam diri anak sejak dini karena hal ini dapat menjadi salah satu semangat mereka untuk belajar semakin giat.

2. Menanamkan Nilai Perjuangan

Perjuangan para pejuang bangsa Indonesia merupakan suatu hal yang patut untuk diteruskan bagi generasi muda. Jika dahulu para pejuang berjuang dengan berbagai pertempuran di medan perang, berbeda dengan perjuangan yang harus dilakukan generasi muda pada masa ini. Perjuangan tersebut dapat berupa aktivitas maupun karya yang dihasilkan untuk mempertahankan keutuhan negara dan memajukan negara. Nilai juang ini juga harus ditanamkan pada diri masing-masing anak agar selalu semangat dan pantang menyerah dalam menggapai cita-cita.

3. Mengajarkan Arti Keberanian

Keberanian yang ditunjukkan oleh para pejuang Indonesia di masa lampau adalah contoh yang sangat baik untuk generasi muda. Keberanian memperjuangkan hak kebebasan dan bernegara warga Indonesia pada masa lampau merupakan cerminan bagi generasi muda dalam menghadapi berbagai konflik dan isu-isu yang ada di dunia, khususnya dalam hal pendidikan. Nilai keberanian harus dimiliki setiap orang agar punya daya juang dalam hidup.

4. Memberikan Motivasi untuk Memajukan Negara

Momen-momen peringatan hari nasional di Indonesia menjadi suatu motivasi bagi generasi muda untuk mau ikut andil dalam memajukan negara, baik itu dalam hal pendidikan, kesenian, olah raga, kebudayaan, olimpiade, dan masih banyak lagi. Motivasi ini dapat dibangun melalui pengajaran-pengajaran yang tepat dan bimbingan orang tua. Meski zaman sudah berubah, tetapi sejarah dan nilai luhur bangsa Indonesia tidak boleh dilupakan.

5. Mengajarkan Nilai Toleransi bagi sesama

Di era globalisasi ini, anak-anak akan hidup dalam masyarakat yang semakin multikultural. Mempersiapkan mereka dengan nilai-nilai toleransi akan membantu mereka beradaptasi dan berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Ini penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan menghargai keragaman. Penanaman nilai-nilai toleransi pada anak usia dini juga mempromosikan pengembangan empati dan rasa saling peduli. Anak-anak belajar untuk memahami perasaan orang lain, berempati terhadap pengalaman mereka, dan menunjukkan sikap peduli terhadap kesejahteraan orang lain. Ini penting dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dan membangun komunitas yang harmonis.

6. Mengajarkan Nilai Keberagaman yang Ada di Indonesia

Para pejuang bangsa Indonesia pada masa lampau berasal dari berbagai penjuru daerah yang tersebar di Indonesia. Hal ini memberikan arti bahwa sikap dan sifat gotong royong sangatlah kental dan menjadi warisan budaya Indonesia. Tanpa memandang suku, ras, agama, dan perbedaan-perbedaan lainnya, kemerdekaan Indonesia bisa dipertahankan pada saat itu dan hingga sekarang. Makna penting dari Hari Pahlawan di atas penting untuk Mama Papa sampaikan kepada si kecil. Dengan demikian, hal tersebut dapat membentuk karakter diri seorang anak menjadi pribadi yang gemilang.

Selasa, 07 November 2023

Mengenalkan Makanan Daerah kepada Anak-anak

 

Course: google.com

            Satu upaya penanaman wawasan kebangsaan sejak dini pada anak dapat dilakukan dengan mengenalkan berbagai makanan khas Nusantara. Hal ini penting bagi perkembangan anak ke depannya guna memupuk rasa kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah airnya. Rasa bangga dan cinta itulah yang merupakan cikal bakal rasa nasionalisme. Anak usia dini merupakan generasi bangsa yang akan meneruskan estafet perjuangan bangsa yang kelak akan mengolah dan mengembangkan potensi Indonesia.    

            Mengenalkan anak pada aneka makanan tradisional bisa menjadi salah satu cara kita untuk melestarikan budaya Indoneisa yang sangat kaya. Begitupun dengan mencicipi rasa, kuliner khas tanah air, jiwa nasionalis anak pun ikut terpupuk.

            Makanan tradisional adalah makanan dan minuman, termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah atau masyarakat Indonesia. Biasanya makanan tradisional diolah dari resep yang sudah dikenal masyarakat setempat dengan bahan-bahan yang diperoleh dari sumber lokal yang memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat

Berikut ini beberapa cara untuk mengenalkan makanan tradisional:

a. Sediakan sebagai camilan di rumah

    Dengan lebih sering menyediakan menu makanan tradisional di rumah, lidah anak akan terbiasa dengan kuliner Indonesia. Kuliner Indonesia tidak harus disajikan dengan makanan berat seperti nasi atau mi. Agar tidak bosan, dapat diselingi dengan menyajikan kue-kue tradisional khas nusantara.

b. Memasak makanan tradisional bersama-sama

    Mengenalkan makanan tradisional pada anak bisa dilakukan dengan membuatnya bersama-sama. Kesannya memang agak rumit dan memakan waktu, namun dari memasak bersama orang tua akan terjalin sebuah kedekatan dan tentunya anak akan semakin belajar banyak hal mengenai kuliner Indonesia.

c.  Mengenalkan makanan tradisional pada anak dengan ber-wisata kuliner

       Mengajak anak makan di restoran yang ber tema kan daerah-daerah nusantara dapat membuat anak akan mengenal masakan khas nusantara. 

d. Mengajak anak ke festival kuliner khas daerah

    Memperkenalkan makanan atau kue tradisional tidak harus dilakukan dengan mengunjungi daerah asalnya. Jika keuangan dan terbatasnya waktu tidak bisa membuat Anda langsung berkunjung ke suatu daerah, Anda bisa mengajak si kecil datang ke festival makanan khas daerah. 

            Sebenarnya masyarakat Indonesia boleh mengkonsumsi makanan-makanan asing tanpa meninggalkan makanan-makanan tradisional yang dimiliki Indonesia dan tetap memperhatikan bahaya kesehatannya. Oleh karena itu, penting bagi tenaga pengajar dan pendidik PAUD untuk mengenalkan makanan-makanan tradisional Nusantara beserta potensinya pada anak-anak didiknya secara sederhana dan mudah dimengerti. Para pendidik PAUD juga dapat menyarankan pada orang tua anak-anak didik untuk membiasakan memberikan makanan Nusantara pada anaknya. Makanan terbaik untuk dikonsumsi tentunya jenis makanan yang bergizi dan aman dikonsumsi.


Minggu, 05 November 2023

Yuk, Kita Ajarkan kepada Anak "Hidup Damai itu Indah"

 



 Poret kebersamaan keluarga. Ilustrasi foto: kompansia.com

Hidup damai adalah idaman banyak orang. Hidup yang tanpa konflik dan tanpa permasalahan. Namun hal ini tentunya tidak akan didapatkan dengan mudah. Setiap kehidupan pasti akan terjadi konflik dan permasalahan, yang bisa hanya meminimalisir. Nah, bagaimana cara mengajarkan perdamaian pada anak? Mari kita simak:
  1. Menjadi role model yang baik, orang tua adalah model yang terdekat dengan anak. Dan anak adalah peniru ulung apapun yang dilakukan orang sekitarnya maka akan ditiru. Kita sebagai orang tua hendaknya melakukan hal-hal yang baik terutama dalam hal perdamaian. Agar anak kita dapat meneladani apa yang kita lakukan. 
  2. Selalu ramah dengan sesama manusia dan lingkungan, jika anak selama ini selalu bermain dan beraktifitas di rumah mungkin saat ini waktunya mengajak anak untuk bersosialisasi ke tetangga. Mulai dari bermain ke tetangga, mengunjungi tetangga, dan melaksanakan aktifitas bersama tetangga. Berbagai aktifitas tersebut dapat melatih anak bersosialisasi.
  3. Jaga emosi ketika ada konflik, hidup damai bukan berarti hidup tanpa konflik melainkan tetap ada konflik. Disini anak juga akan mengalami konflik baik skala besar ataupun skala kecil. Hal yang paling penting adalah bagaimana anak belajar mengatasi konflik tersebut. Anak mulai menganalisa emosinya dan jika sudah bisa anak akan belajar mengendalikan emosinya. Jika anak mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi orang tua dapat membantunya. Dengan cara menjelaskan kepada anak tentang emosi apa yang sedang dirasakan dan membantu ajarkan si kecil untuk tetap tenang, kemudian perhatikan situasi sekitar, ajak mereka merenungkan tindakannya, dan bantu ia menemukan solusi yang sesuai.
  4. Mengajari 3 kata ajaib, Salah satu kunci penting dalam menjalani hidup damai adalah mampu menghargai dan menghormati orang lain. Mungkin terdengar berat, tetapi sebetulnya anak dapat mempelajarinya secara sederhana dengan mengenali tiga kata “ajaib”, yaitu “terima kasih”, “maaf”, dan “tolong”. Orang tua bisa mengajarkan untuk mengucapkan kata “terima kasih” setelah ia mendapatkan perlakuan baik dari orang lain; kata “maaf” jika ia berbuat salah; dan kata “tolong” ketika ia hendak meminta bantuan orang lain. Cara terbaik untuk mengajarkan ketiga kata tersebut adalah dengan memberikan contoh langsung. 
  5. Mengajarkan anak untuk tidak merasa dirinya paling kuat, jika seseorang merasa dirinya paling kuat maka ia akan sombong dan mudah menindas. Maka alangkah baiknya jika kita tidak mengajarkan anak untuk merasa paling kuat. Kita cukup mengajarkan anak untuk percaya diri dan bersyukur atas dirinya. Tidak menjadikan dirinya sombong dan merasa paling kuat.

Setelah menerapkan lima cara tersebut diharapkan anak mampu cinta damai baik di lingkungan keluarga ataupun lingkungan yang lain.



JIWA NASIONALISME ANAK PADA PERINGATAN HARI PAHLAWAN



Hallo para orang tua anak bangsa....
Sebentar lagi akan memperingati Hari Pahlawan pada Tanggal 10 November, kira-kira pahlawan favorite anak-anak apa ya?
Tentu anak-anak sudah tahu ya Ayah Ibu, Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Perjuangan pahlawan kemerdekaan mengusir penjajah telah menginspirasi para generasi penerus untuk terus memiliki nasionalisme.
        Pada tanggal 10 November menjadi tanggal untuk memperingati Hari Pahlawan setiap tahunnya di Indonesia. Kesadaran akan jiwa nasionalisme ini perlu ditanamkan sejak pada masa kanak-kanak. Untuk meningkatkan rasa nasionalisme anak, tidak selalu harus dengan cara yang serius dan membosankan. Ayah Ibu bisa menyesuaikannya dengan cara yang menyenangkan dan anak-anak sukai. 

        Ayah Ibu bisa menggunakan cara yang disukai anak-anak namun tetap beredukasi. Nah, berikut ini beberapa cara seru meningkatkan jiwa nasionalisme pada anak yang bisa Ayah Ibu coba:
1. Mengunjungi Museum
    Untuk merayakan hari pahlawan, Ayah Ibu bisa mengajak anak untuk mengunjungi museum-museum yang berisi tentang sejarah bangsa Indonesia. Ini adalah salah satu cara yang efektif sekaligus menyenangkan untuk meningkatkan rasa nasionalisme anak.

    Ada beberapa pilihan museum yang cocok dengan peringatan hari pahlawan yang bisa dikunjungi, seperti: 
a. Museum Jogja Kembali 
    Museum Monumen Jogja Kembali yang berbentuk kerucut ini berisi diorama tentang kembalinya kedaulatan Republik Indonesia pada 1949. Menjadi istimewa karena bangunan Monumen Jogja Kembali berada di sekitar sumbu imajiner yang menghubungkan Merapi, Tugu, Keraton, Panggung Krapyak dan Parangtritis dalam satu garis lurus. 
Alamat: Jalan Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta

    Di museum ini, ibu bersama Si Kecil bisa melihat-lihat banyak koleksi benda peninggalan bersejarah Indonesia, mulai dari arca, prasasti, barang kerajinan, dan benda bersejarah lainnya.

b. Museum Dewantara Kirti Griya 
    Museum Dewantara Kirti Griya menyimpan peninggalan Ki Hadjar Dewantara semasa hidup. Museum yang semula merupakan kediaman pribadi kini menyimpan berbagai koleksi foto, naskah, buku, surat-surat dan berbagai perkakas rumah tangga yang masih terawat dengan baik. 
Alamat: Jl. Taman Siswa No.31, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta

    Museum ini memiliki nilai historis dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Ibu bisa mengajak Si Kecil ke Museum Dewantara Kirti Griya untuk mengenalkan sejarah Indonesia.

c. Benteng Vredeburg
    Benteng Vredebreg semula bernama benteng Rustenburgh, yang kemudian berubah menjadi benteng Vredeburg yang artinya “perdamaian”.
Benteng Vredeburg merupakan salah satu bangunan peninggalan masa kolonial yang menjadi saksi peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di kota Yogyakarta.
Alamat: Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta

    Museum ini terletak di pusat kota Yogyakarta yang menjadi tempat perjuangan pahlawan melawan penjajah pada tanggal 10 November 1945. Saat ini museum Benteng Vredeburg berisi berbagai diorama dan benda bersejarah yang menjelaskan perjuangan rakyat Yogyakarta dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Dengan mengajak anak ke museum,  Ayah Ibu dan Si Kecil bisa refreshing sekaligus menambah pengetahuan. Anak-anak yang mengunjungi museum juga akan lebih mudah mempelajari sejarah, karena mereka bisa melihat dan menyentuh langsung objek yang ada di dalamnya.

d. Museum Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Dharma Wiratama 
    Museum Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Dharma Wiratama Museum Pusat Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Dharma Wiratama menyimpan berbagai koleksi militer dan berbagai tanda jasa. Museum ini memang dibangun untuk yang mendokumentasikan bakti prajurit TNI Angkatan Darat. 
Alamat: Jl. Jendral Sudirman No. 75 Yogyakarta

2. Mendengar dan Membaca Cerita Rakyat Indonesia
    Anak biasanya gemar mengikuti buku cerita fiksi atau komik. Nah, untuk meningkatkan nasionalisme anak, Ayah Ibu bisa membacakan buku cerita rakyat dari Indonesia, seperti Tangkuban Perahu, Timun Mas, dan Roro Jonggrang. 

3. Nonton Film Sejarah Indonesia
    Menonton merupakan kegiatan yang digemari oleh anak-anak. Ayah Ibu bisa memanfaatkan ini untuk mendidik nasionalisme pada anak. Ayah Ibu bisa mengajak anak nonton film sejarah Indonesia untuk menambah pengetahuan anak, sehingga ia bisa semakin mencintai tanah airnya.
Saat ini, telah banyak film-film tentang sejarah Indonesia yang cukup baik untuk ditonton. Misalnya, Ayah Ibu bisa mengajak anak menonton film Kartini, Soekarno, atau Rudy Habibie untuk mengenalkan pahlawan nasional pada anak.

    Selain itu, Ayah Ibu dan Si Kecil juga bisa menonton film yang memiliki tema perjuangan dan pantang menyerah, seperti Laskar Pelangi untuk mengobarkan semangat anak dalam belajar dan mengejar cita-cita setinggi mungkin.
Setelah selesai menonton film, Ayah Ibu bisa mengajak anak berdiskusi tentang isi film dan hal-hal yang bisa dipelajari dari film tersebut. Dengan begitu, ibu bisa mendidik anak untuk meneladani karakter baik dari pahlawan bangsa, seperti semangat mereka yang tinggi dan rasa cinta mereka yang dalam terhadap tanah air.

4. Memperkenalkan Lagu-Lagu Nasional
    Selain membaca buku dan menonton film, anak juga suka bernyanyi. Oleh karena itu, memperkenalkan lagu-lagu nasional Indonesia pada anak juga bisa menjadi salah satu cara efektif untuk meningkatkan rasa nasionalisme anak.
    Biasanya, guru sudah mengajarkan anak-anak menyanyikan lagu-lagu nasional Indonesia di sekolah. Namun, tidak ada salahnya bila Ayah Ibu mengajak Si Kecil untuk menyanyikan lagu-lagu nasional bersama-sama, seperti “Indonesia Raya”, “Bagimu Negeri”, “Garuda Pancasila”, dan lain-lain.

    Selain lagu-lagu nasional, Ayah Ibu juga bisa mengajarkan anak lagu-lagu daerah di Indonesia, seperti “Kicir Kicir”, “Ampar ampar Pisang”, “Apuse”, dan lain-lain. Dengan begitu, anak juga akan tahu keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Senin, 31 Juli 2023

LAGU DAERAH : ANAK KAMBING SAYA

 ANAK KAMBING SAYA


         Ayah bunda... berikut ini Lagu Anak Kambing Saya yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. 

Mana di mana anak kambing saya?

Anak kambing tuan ada di pohon waru

Mana di mana jantung hati saya?

Jantung hati tuan ada di kampung baru

Caca marica he hey

Caca marica he hey

Caca marica ada di kampung baru

Caca marica he hey

Caca marica he hey

Caca marica ada di kampung baru

                    2x

Ayah bunda bisa mengajak bernyanyi sambil melihat binatang... 

LAGU DAERAH : CUBLAK-CUBLAK SUWENG

 CUBLAK-CUBLAK SUWENG

    
        Ayah bunda, berikut ini lagu cublak-cublak suweng yang berasal dari Jawa Tengah. 
Berikut ini lirik lagunya:

Cublak-cublak suweng
suwenge ting gelenter
mambu ketundung gudel
pak empong lera-lere
sopo ngguyu ndelik-ake
sir-sir pong ndele kopong
sir-sir pong ndele kopong

                    2x 

Ayah bunda, bisa bernyanyi sambil bermain dengan anak di rumah :)


Rabu, 26 Juli 2023

Dongeng Inspiratif "Barang Siapa Bersungguh-Sungguh Pasti Akan Sampai"


 Gagak mengisi guji yang berair dengan batu. Ilustrasi Foto: https://images.search.yahoo.com/

Pada suatu hari, seekor Gagak kehausan di tengah padang rumput. Ia terbang kesana kemari untuk mencari sumber air namun tidak menemukannya. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah guci yang berisi setengah air. Ia sangat haus dan ingin minum, namun air yang berada dalam guci tersebut begitu dalam sehingga ia bingung bagaimana cara agar dapat meminumnya. Setelah ia berpikir ia menemukan solusi bagaimana cara agar bisa minum. Ia terbang mengumpulkan batu-batu kerikil untuk dimasukkan ke dalam guci agar air dalam guci terangkat naik. Satu persatu batu kerikil dimasukkan tanpa ia mengenal lelah. Gagak terbang kesana kemari mencari bau kerikil. Lama kelamaan air yang ada di dalam guci perlahan  naik hingga menyentuh leher guci. Setelah air itu naik Gagak mulai dapat meminum air yang ada di dalam guci. Dari cerita ini kita dapat mengetahui bahwa "Barang siapa bersungguh-sungguh maka ia akan sampai".

Selasa, 25 Juli 2023

LAGU DAERAH : BURUNG KAKAK TUA

 BURUNG KAKAK TUA

                                                                    Lagu Daerah Maluku / Ambon



    Ayah bunda... berikut ini merupakan Lagu Burung Kakak Tua yang berasal dari Maluku lebih tebatnya Ambon. Ayah bunda bisa memutar lagu di atas sambil membaca liriknya:


Burung kakatua

Hinggap di jendela

Nenek sudah tua

Giginya tinggal dua

Lesbum Lesbum Lesbum la la la

Lesbum Lesbum Lesbum la la la

Lesbum Lesbum Lesbum la la la

Burung kakatua


Ayah bunda, bisa menghafal liriknya sambil bermain dengan anak :) 

LAGU DAERAH : AMPAR-AMPAR PISANG

 AMPAR-AMPAR PISANG

Lagu Daerah Kalimantan Selatan 


        Ayah bunda... Berikut ini lirik lagu Ampar-ampar pisang yang merupakan lagu asal Kalimantan Selatan. Ayah bunda bisa klik Musik di atas sambil membaca liriknya..


Ampar-ampar pisang

Pisangku balum masak

masak sabiji dihurung bari-bari

masak sabiji dihurung bari-bari


Manggarepak manggarepok

patah kayu bengkok

bengkok dimakan api

apinya cangcurupan

bengkok dimakan api

apinya cangcurupan.


Nang mana batis kutung

dikitip bidawang

nang mana batis kutung

dikitip bidawang


Bisa dinyanyikan sambil bermain dengan anak :) 

 

Dongeng Inspiratif "Jangan Membuli!!! Semua Makhluk Memiliki Kelebihan"

 


Tokoh Cerita Singa dan Tikus. Ilustrasi Foto: https://dongengsebelumtidur10.blogspot.com/

         Pada suatu hari tidurlah Singa Sang Raja Hutan di bawah pohon yang rindang. Dan saat itu juga tikus berjalan diatas kepala Singa. Hal itu membuat Singa tebangun dari tidurnya dengan marah. Lalu Singa menangkap tikus dan akan membunuhnya. Tikuspun ketakutan dan menangis serta memohon belas kasihan kepada Singa. Melihat perilaku Tikus, Singa merasa iba lalu melepaskan Tikus dari terkamannya. 
     Keesokan harinya, Singa tertangkap oleh jaring pemburu. Dia berteriak, meraung, berusaha membebaskan diri. Sampailah suara teriakan Singa di telinga Tikus. Segera Tikus berlari menuju sumber suara untuk menolong Singa. Berkatalah Tikus kepada Singa "Janganlah kamu takut, aku akan segera membebaskanmu". Mulailah Tikus menggigit jaring-jaring perangkap Singa hingga terpotong satu persatu. Singa terbebas dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Tikus. Lalu Singa berkata pada Tikus "Aku tidak  pernah menyangka, kalau hewan lemah sepertimu bisa melakukan apa yang tidak bisa aku lakukan". Lalu Tikus menjawab "Jangan menghina orang yang lebih rendah darimu, setiap orang memiliki kelebihan"

Minggu, 23 Juli 2023

TPA Piyungan Ditutup!!! Toilet Training Anak Usia Dini dapat jadi Solusi Pengurangan Sampah

 


 Orang tua mengajari anak cara duduk di toilet. Ilustrasi foto: https://kehamilansehat.com/

Saat ini kita digemparkan dengan permasalahan baru yaitu penutupan TPA Piyungan. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menutup Tempat Pembuangan Akhir Regional Piyungan mulai tanggal 23 Juli 2023 hingga 5 September 2023. Penutupan tersebut diinfokan melalui surat edaran yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono pada 21 Juli 2023. Tentunya  hal ini membuat seluruh warga Yogyakarta merasakan dampak dari penutupan TPA tersebut. Termasuk para orang tua balita, mereka tentu merasa kebingungan dengan alokasi limbah sampah popok. Mungkin saat ini belum terasa bingung untuk mengatasi permasalahan  tersebut, namun penutupan TPA dua bulan bukanlah waktu yang sebentar. Maka dari itu perlu adanya solusi untuk meminimalisir sampah popok. Parenting Kebangsaan memiliki solusi untuk hal ini dengan mengajak orang tua untuk menerapkan toilet training pada anak. Hal ini selaras dengan tugas perkembangan anak yang tercantum dalam kartu tumbuh kebangsaaan atau Si Kumbang pada usia 47 bulan yaitu anak harus mampu membuang air kecil tanpa bantuan. Tugas perkembangan ini dapat dibiasakan lebih dini. Jika anak mulai belajar toilet training dan terbiasa membuang air tanpa bantuan tentunya sampah popok yang ada di Yogyakarta juga akan mengurang. Selain pengurangan sampah toilet training juga memiliki beberapa manfaat, berikut diantaranya:

1.      Mengurangi sampah

2.      Meminimalisir ketergantungan anak pada popok

3.      Membuat anak lebih peka dengan keadaan diri

4.      Melatih pengendalian diri anak

5.      Membuat anak lebih mandiri

6.      Membuat anak percaya diri

7.      Meminimalisir pengeluaran keuangan orang tua

Anaka dapat dilatih toilet training saat mulai usia 2 taahun.  Setelah kita ketahui manfaatnya, kita perlu mengetahui bagaimana pelaksanaan toilet training pada anak. Berikut pembahasannya:

1.      Ajarkan anak bagaimana cara duduk atau jongkok saat buang air

2.      Ajarkan anak mengungkapkan dengan kata saat merasa ingin buang air

3.      Kenali isyarat saat anak ingin buang air

4.      Rutinkan anak ke toilet

5.      Pilihlah celana untuk anak yang mudah dilepas selama proses belajar

6.      Ajak anak untuk buang air sebelum tidur

7.      Saat anak mengompol tidak perlu memarahi anak

8.      Berilah pujian saat anak sudah berhasil melakukan toilet training

9.      Ceritakan hal-hal positif apabila anak mampu tidak memakai popok

Itulah upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah popok. Anak mandiri,  sampah berkurang, kota bersih.