Kamis, 21 Desember 2023

Peran Kakek Nenek dalam Pengasuhan Anak Usia Dini

 


Anak bermain dengan nenek dan kakek. Ilustrasi Foto: mybaby.co.id

Pengasuhan sangat penting dalam membentuk karakter, moralitas, pengetahuan, dan ketrampilan anak. Kakek ataupun nenek yang tinggal bersama anak juga memiliki peran dalam mengasuh anak. Hal ini membuat kakek dan nenek memiliki peran dalam keluarga. Peran nenek dan kakek antara lain:
  1. Pemberi inspirasi atau motivasi
    Sering kali kita melihat nenek dan kakek menceritakan berbagai dongeng untuk anak usia dini. Setelah mendongeng biasanya nenek dan kakek mengajak anak untuk mengambil hikmah dari cerita tersebut yang dijadikan motivasi untuk anak usia dini.
  2. Menjadi panutan atau teladan bagi anak
    Anak adalah peniru ulung apapun yang ada di sekitarnya pasti akan ditirukan. Saat anak berada di rumah figur yang dilihat bukan hanya orang tua, ada kakak, nenek, kakek, ataupun saudara yang lain. Hal ini terdapat nilai positifnya. Kakek dan nenek dapat memberikan teadan yang baik untuk anak. 
  3. Sebagai teman bermain, bercerita, dan mengembangkan hobi
    Saat dirumah nenek dan kakeh bisa menjadi teman yang baik untuk anak. Misalnya saat anak senang mengembangkan hobi seperti  berkebun, bermain air, atau hobi yang lain nenek dan kakek dapat menemani anak bermain.
  4. Menggantikan peran orang tua untuk sementara
    Beberapa orang tua bekerja diluar rumah yang memakan waktu lama. Saat orang tua bekerja, nenek dan kakek dapat menggantikan peran orang tua. Seperti menemani anak, membantu menjaga anak, mendampingi belajar, dan menggantikan peran lainnya.
  5. Pembimbing spiritual
    Kakek dan nenek juga dapat menjadi pembimbing spiritual bagi anak. Seperti mengajak anak beribadah, mengajari anak berdoa dan memuji, atau kegiatan ibadah yang lain.
  6. Menjadi guru yang baik
    Setiap kita adalah guru, setiap kita wajib mengajarkan kebaikan Tidak hanya orang tua, kakek, nenek juga dapat menjadi guru saat anak belajar ataupun guru di keseharian

Rayakan Hari Ibu dengan Aktivitas yang seru

 

Course: www.google.com

        

            Ibu – kata ini tidak bisa dipadankan dengan satu kata, bahkan sulit dijabarkan dengan satu kalimat. Kata “ibu” menjadi rumah untuk berbagai sifat baik, dan menjadi sumber cinta yang ada di dunia. Acara ini bukan hanya untuk merayakan hari ibu saja tetapi juga untuk meningkatkan bonding antara anak dan ibu.

        Walaupun sederhana, yang penting aktivitas ini berkesan dan dapat menunjukkan betapa Ibu adalah yang terbaik untuk kita. Berikut ini adalah beberapa ide aktivitas yang dapat membuat Hari Ibu semakin berkesan bagi Ayah Bunda dan seluruh anggota keluarga.

      1. Siapkan Sarapan Spesial

Yuk, buat Hari Ibu lebih lezat dengan sarapan spesial. Pilih saja satu menu sederhana yang mudah dibuat seperti telur dadar atau pancake. Ajak Si Buah Hati dalam proses pembuatannya. Tentunya bagian yang memerlukan penggunaan pisau dan kompor harus dilakukan oleh Ibu, ya.

      2. Membuat Pertunjukan Hari Ibu

Yuk, tampilkan pertunjukan istimewa buat Ibu. Biarkan Si Buah Hati merencanakan apa yang hendak ia tampilkan untuk Ibu. Misalnya bernyanyi, menari atau membuat pertunjukan boneka. Biarkan pula ia menyiapkan kostum yang akan ia kenakan.

      3. Membuat Kartu Ucapan Hari Ibu

Nah, jangan lupa untuk membuat kartu ucapan Hari Ibu sendiri, ya. Bebaskan Si Buah Hati berkreasi dengan berbagai media saat membuatnya. Bisa dengan menggunakan daun dan bunga yang dikumpulkan di halaman atau menggunakan potongan foto-foto Ibu dan Si Buah Hati.

      4. Menonton Film Keluarga Tentang Ibu

Jika tak ada rencana bepergian, yuk bersantai di rumah sambil menonton film. Untuk merayakan hari istimewa untuk Bunda ini, pilihlah film yang ceritanya menggambarkan tentang bagaimana Ibu adalah yang terbaik.

      5. Pembuatan Bunga dari Kertas

Mengajarkan anak-anak cara membuat bunga dari kertas, yang nantinya dapat mereka berikan kepada ibu sebagai hadiah.

      6. Pembacaan Cerita-Cerita

Menyelenggarakan sesi membaca buku cerita yang mengangkat tema ibu, memperkaya pengetahuan anak-anak tentang berbagai peran ibu. 

 

“Kepada semua Ibu, bagaimanapun posisinya dan dimanapun berada untuk terus membuktikan bahwa peran ibu yang sungguh luar biasa akan dapat memberikan kekuatan bagi semua sisi kehidupan, baik di rumah tangga, masyarakat, tempat kerja, politik, sosial budaya dan lainnya,”

Makna Hari Ibu bagi Parenting Kebangsaan

 

Source: www.google.com

        

        Hari ini 22 Desember 2023, Indonesia memperingati Hari Ibu. Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya sesungguhnya adalah penghargaan bagi semua perempuan di Indonesia, atas peran dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat dan negara. Perempuan Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam memimpin, berpolitik, berwirausaha, berkarya di bidang seni dan budaya, serta menjadi motor penggerak kegiatan sosial di tengah banyaknya tantangan yang dihadapi perempuan.

        Sejarah diperingatinya Hari Ibu di Indonesia bermula ketika diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia pertama kali pada tanggal 22-25 Desember 1928. Pada awalnya, peringatan Hari Ibu hanya untuk mengenang jasa ibu yang begitu istimewa. Namun, seiring waktu, Hari Ibu juga menjadi momen khusus untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan dukungan dan mengingat kembali hari kebangkitan dan persatuan perjuangan kaum.

        Hari ibu kemudian secara resmi ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959. Awalnya, Hari Ibu dibuat untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa. Hari Ibu 22 Desember memiliki perbedaan dengan perayaan Mother's Day. Peringatan Hari Ibu adalah salah satu hari besar di Indonesia, sedangkan Mother's Day adalah perayaan yang dilaksanakan secara internasional. Hari Ibu diawali dari gerakan perempuan di Indonesia, tepatnya Kongres Perempuan Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menyatukan perkumpulan perempuan-perempuan Indonesia dalam satu Perhimpunan Perempuan Indonesia.

Dari kongres ini, tiga mosi yang berkaitan dengan perempuan dihasilkan:

  1. Munculnya hasrat untuk membentuk organisasi yang solid dengan kehadiran “Perserikatan Perempuan Indonesia”.
  2. Pengembangan kesadaran tentang perempuan dan masyarakat luas.
  3. Mengenang perjuangan dan semangat kaum perempuan.

        Peringatan Hari Ibu (PHI) juga menjadi momentum untuk terus mengingatkan seluruh bangsa Indonesia, bahwa perempuan yang jumlahnya mengisi hampir setengah dari populasi masyarakat Indonesia, adalah motor penggerak keberhasilan pembangunan saat ini dan mendatang. 

        Peringatan Hari Ibu bagi Parenting Kebangsaan, bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi perempuan Indonesia, selalu menjadi momen khusus. Hari Ibu bukan saja peringatan untuk mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang begitu istimewa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tetapi lebih dari itu. Merayakan hari ibu bukan hal sederhana saja tetapi juga untuk meningkatkan bonding antara anak dan ibu. 

        Indonesia seperti diskriminasi, kekerasan dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan, perempuan-perempuan hebat terus konsisten berjuang demi kesetaraan hak dan kewajibannya. Peringatan Hari Ibu bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai bidang pembangunan. Kiranya semangat perjuangan perempuan dari jaman sebelum kemerdekaan, kemudian keberhasilan perempuan hingga diperingati sebagai Hari Ibu, terefleksi dalam perjuangan perempuan-perempuan Indonesia di saat ini, untuk segera bangkit dan pulih kembali.


MENGENALKAN AGAMA DI INDONESIA KEPADA ANAK

 


Hallo Ayah Bunda...

Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti yang kita ketahui memiliki beragam suku, kebudayaan, dan kepercayaan. Setiap kepercayaan sendiri memiliki perbedaan antara satu sama lain yang membuat seringkali memunculkan perbedaan pendapat antara satu kepercayaan dengan kepercayaan lainnya.

Di Indonesia sendiri, terdapat 6 (enam) agama yang sudah diakui dan hidup berdampingan dalam lingkungan masyarakat dengan menghargai nilai yang dianut satu sama lain. Enam agama yang sudah diakui di Indonesia adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Ayah Bunda berikut penjelasan mengenai setiap agama tersebut.

       1. Agama Islam

        Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam dengan persentase 87,2% atau sekitar 207 juta orang. Bahkan Indonesia menjadi negara penduduk muslim terbanyak di dunia. Dalam agama Islam, kitab suci yang digunakan ialah Alquran. Kitab Alquran terdiri atas 114 surat, 30 juz, dan 6.666 ayat. Kemudian tempat ibadah umat Islam ialah Masjid. Islam memiliki beberapa hari besar, yakni idul fitri, idul adha, tahun baru hijriyah, dan isra mi’raj. Hari raya idul fitri atau lebaran sebagai hari besar bagi umat Islam memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan berpuasa, yakni menjadi manusia yang bertakwa. Kemudian hari besar Idul Adha dilakukan untuk memperingati peristiwa kurban Nabi Ibrahin AS. Selanjutnya, tahun baru hijriyah sebagai hari besar umat Islam merupakan perayaan yang dilakukan untuk terus mengingatkan umat Islam akan sejarah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Terakhir, hari besar isra mi’raj adalah perayaan yang dilakukan untuk memperingati perjalanan malam Rasulullah SAW.

      2. Agama Kristen Protestan

         Di Indonesia sendiri, agama Kristen Protestan menjadi agama kedua terbesar dengan persentase 6,9% atau sekitar 16,5 juta orang.Alkitab menjadi kitab suci bagi para pemeluk agama Kristen Protestan. Alkitab sendiri terdiri atas 66 bagian yang terbagi menjadi dua, yakni 39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru. Bagi penganut agama Kristen Protestan, ibadah minggu telah menjadi ibadah wajib yang dilaksanakan. Ibadah tersebut dapat dilakukan di gereja, balai perkumpulan, aula besar maupun rumah. Ibadah minggu biasanya terbagi menjadi dua, yakni doa pembuka dan puji-pujian yang berisi firman Tuhan. Pembaptisan, katekisasi, sidi, dan perjamuan kudus menandai bahwa seseorang telah memeluk agama Kristen Protestan. Kristen Protestan memiliki beberapa hari besar, di antaranya ialah natal, hari paskah, pentakosta, kenaikan Isa Almasih, dan wafat Isa Almasih. Hari besar natal menjadi perayaan yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Kemudian hari paskah sebagai perayaan bagi para pemeluk agama Kristen Protestan dilakukan untuk memperingati kebangkitan Yesus. Penganut agama Kristen Protestan melakukan pentakosta sebagai perayaan untuk memperingati pencurahan Roh Kudus.

3. Agama Kristen Katolik

        Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia dengan misi mencari rempah-rempah menandai kemunculan agama Kristen Katolik di Kepulauan Maluku. Hal tersebut menjadikan rakyat Maluku sebagai penganut pertama Agama Katolik di Indonesia. Di Indonesia sendiri, penganut agama Katolik memiliki persentase sebesar 2,9% atau sekitar 6,9 juta orang. Kitab suci Alkitab dalam ajaran Kristen Katolik terdiri atas 73 bagian yang terbagi menjadi dua, yakni 46 bagian Perjanjian Lama dan 27 bagian Perjanjian Baru. Penganut agama Kristen Katolik memiliki beberapa ibadah yang biasa dilakukan, yakni misa, doa novena, dan doa lingkungan. Pembaptisan, krisma, ekaristi, pengampunan dosa, pengurapan orang sakit, imamat, dan sakramen perkawinan menjadi suatu tanda yang dimulai dari Kristus untuk memberikan rahmat kepada umat-Nya. Dalam agama Kristen Katolik terdapat beberapa hari besar, seperti natal, hari raya Santa Perawan Maria, kenaikan Isa Almasih, dan Trihara Suci Paskah. 

      4. Agama Hindu

        Di Indonesia sendiri, penganut agama Hindu memiliki persentase sebesar 1,7% atau sekitar 4 juta orang. Jumlah tersebut menjadikan agama Hindu sebagai agama keempat terbesar di Indonesia. Kitab Weda atau Veda menjadi kitab suci bagi para pemeluk agama Hindu. Nama kitab Weda yang berasal dari bahasa Sansekerta berarti pengetahuan atau mengetahui. Jika disimpulkan, kitab Weda bermakna sebagai ilmu pengetahuan suci yang sempurna dan kekal abadi. Kitab Weda sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yakni Weda Sruti dan Weda Smrti. Trisandhya, Suryasewana, Berjapa, Sembahyang, dan Tirhtayatra menjadi beberapa ibadah yang dilakukan oleh umat Hindu. Dalam agama Hindu terdapat beberapa hari besar yang diperingati, yakni Nyepi, Kuningan, dan Galungan. 

      5. Agama Buddha

        Hingga saat ini, agama Buddha di Indonesia memiliki penganut dengan persentase 0,7% atau sekitar 1,7 juta orang. Jumlah tersebut menjadikan agama Buddha sebagai agama kelima terbesar di Indonesia. Agama Buddha memiliki istilah Puja yang mengajarkan tata cara peribadatan untuk menghormati atau memuja keyakinan umat sehari-hari. Kegiatan peribadatan agama Budhha biasa dilakukan di Vihara. Kitab suci agama Buddha ialah Pitaka yang terbagi menjadi tiga kelompok besar, yakni Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka. Agama Buddha memiliki beberapa hari besar, yakni hari Waisak, hari Magha, dan hari Asadha.

      6. Agama Konghucu

        Di Indonesia sendiri, agama Konghucu menjadi agama keenam terbesar dengan persentase 0,05% atau sekitar 0,1 juta orang. Kitab Si Shu dan kitab Wu Jing menjadi dua kitab utama yang digunakan pemeluk agama Konghucu. Agama Konghucu melakukan peribadatan berupa kebaktian atau sembahyang yang dilakukan di Lithang, Kelenteng, ataupun rumah. Agama Konghucu sendiri memiliki beberapa hari besar, yakni tahun baru Imlek, Cap Go Meh, dan Cheng Beng.


Agama diatas merupakan enam agama yang diakui di Indonesia lho ayah Bunda, jadi kenalkan agama masing-masing kepada anak-anak di rumah yaa... 

Rabu, 20 Desember 2023

Mengenalkan Anggota Tubuh kepada Anak Usia Dini

 

Anggota tubuh. Ilustrasi Foto: kumparan.com

Saat anak memasuki usia 29 bulan hendaknya anak mengenal anggota tubuh dan mampu menyebutkannya. Namun jika anak belum mampu bukan berarti anak memiliki masalah yang serius. Ayah, Ibu hanya perlu mengenalkan anggota tubuh kepada anak. Ayah dan Ibu bisa menjelaskan anggota tubuh merupakan karunia yang indah dari Tuhan Yang Maha Esa. Terdapat beberapa cara untuk mengenalkan anggota tubuh pada anak usia dini, berikut contohnya:
  1. Hadapkan anak pada cermin agar anak mengamati anggota tubuhnya lalu kenalkan satu persatu
  2. Ajak anak menyanyikan lagu yang liriknya menyebutkan anggota tubuh
  3. Kenalkan anak melalui gambar anggota tubuh
  4. Saat menunjukkan anggota tubuh kepada anak sebutkan namanya.
Lebih cepat anak mengenal anggota tubuh maka lebih cepat anak memahami tentang dirinya sendiri. Selain itu anak akan mengenal dan menghargai dirinya sendiri. Setelah anak mengenal anggota tubuhnya anak akan lebih mudah menjaga kesehatannya, menjaga kebersihan dirinya, dan mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan kepadanya. Disamping itu hal ini juga menambah wawasan dan khasanah pengetahuan anak.


Selasa, 12 Desember 2023

Benarkah Pengenalan Profesi untuk Anak Usia Dini Penting?

Contoh macam-macam profesi. Ilustrasi foto: Sonora.id

Anak usia dini sering kali bertemu dengan berbagai orang yang mengenakan seragam di lingkungan. Hal ini mungkin akan membuat anak bertanya-tanya, misal "mengapa paman itu memakai pakaian berwarna coklat?, mengapa bibi itu mengenakan caping setiap hari?" atau pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Untuk menjawab pertanyaan ini maka orang tua perlu mengenalkan profesi ke anak usia dini. Mengenal banyak profesi membuat anak menjadi punya banyak bayangan tentang masa dewasanya kelak. Hal ini tentunya juga didukung oleh banyak faktot terutama orang tua. Profesi orang tua akan menjadi bayangan dan figur bagi anak. Bayangan profesi masa depan akan berubah seiring dengan bertambahnya usia anak. 
Selain itu mengenal macam-macam profesi juga memberikan banyak manfaat bagi anak, berikut manfaatnya:
  1. Menambah wawasan dan inspirasi pada anak
  2. Mengembangkan berbagai nilai karakter
  3. Menambah pengetahuan anak
  4. Mengajarkan pola hidup sehat
  5. Mengembangkan kemampuan berbahasa
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengenalkan profesi anak di rumah bersama keluarga. Jadi orang tua tidak harus mengajak anak dalam cosplay profesi atau jauh jauh mendatangi tempat tertentu. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan orang tua dalam mengenalkan profesi di rumah:
  1. Kenalkan profesi anggota keluarga
  2. Bacakan buku cerita
  3. Jelaskan ke anak saat menemui orang dengan profesi baru di suatu tempat
  4. Ajak anak untuk main peran bersama
  5. Ajak anak menonton film bersama


 

Minggu, 10 Desember 2023

Apa yang Terjadi Jika Anak Tidak Memiliki Toleransi?

 

 Bentuk toleransi antar agama yang dilakukan anak. Ilustrasi Foto: Siedoo

Toleransi adalah sikap terbuka dan menghormati setiap perbedaan yang ada diantara manusia dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi juga memiliki arti terbuka untuk mau belajar dari orang lain, menemukan kesamaan sehingga terjalin kenyamanan untuk setiap manusia. Toleransi bisa ditumbuhkan dalam keluarga, penumbuhan toleransi melalui keluarga ini memiliki banyak sekali manfaat bagi anak usia dini. Contoh manfaat penumbuhan toleransi dalam keluarga sebagai berikut:
  1. Mengajarkan anak untuk menerima orang lain apa adanya
  2. Mengajarkan kepada anak menerima keadaan dirinya sendiri, seperti fisiknya
  3. Menerima dan menghargai adanya perbedaan dalam anggota keluarga
  4. Memotivasi anak untuk memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh orang lain
  5. Mengajarkan anak toleransi akan menghadirkan kebersamaan dan rasa nyaman
  6. Mengajarkan anak untuk bekerja sama dengan baik
  7. Melatih anak untuk menahan diri agar tidak mengucapkan kata yang menyinggung perasaan orang lain
  8. Modal besar bagi anak untuk terbuka dengan perbedaan yang ada di linngkungan luar keluarganya
Karena usia dini merupakan pondasi dalam kehidupan maka jika tidak ditanamkan maka ada yang berpengaruh di fase kehidupan selenjutnya. Maka, jika tidak ditumbuhkan sejak usia dini apa yang terjadi? 
  1. Anak menjadi pelaku perundungan
  2. Anak yang tidak toleransi bisa saling mengejek dan menyerang kekurangan orang lain
  3. Anak mudah menyimpulkan orang yang berbeda merupakan suatu keburukan
  4. Bagi anak yang mengalami perundungan akan merasa sulit menemukan lingkungan nyaman
  5. Anak cenderung pendiam, tidak percaya diri, dan tidak tumbuh menjadi pribadi yang kuat
  6. Anak yang tidak terbiasa toleransi akan sulit menjalin pertemanan

Rabu, 06 Desember 2023

Sudahkah buah hati kita tergolong sebagai anak yang sehat?

 


Anak sehat, kuat, dan bugar. Ilustrasi foto: Generasimaju.co.id

Ayah, ibu lima tahun pertama adalah masa yang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Pada masa ini anak sangat aktif dan gemar eksplorasi terhadap lingkungan sekitar. Keeaktifan anak ini akan mendukung perkembangan kognitif, motorik, mental, dan sosial anak. Agar keaktifan anak tetap terjaga tentunya kesehatan anak harus tetap diperhatikan. Sebelum itu kita perlu tau apa ciri-ciri anak yang sehat, ciri anak yang sehat meliputi:
  1. Tumbuh kembang sesuai usia anak
    Ayah ibu dapat memantau tumbuh kembang anak menggunakan panduan KMS (Kartu Menuju Sehat) dalam kartu tersebut menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya. Dalam kartu tersebut pengukuran anak sesuai usia bulan dan juga terdapat grafiknya.
  2. Postur tubuh tegak dan padat
    Tegak dan padatnya tubuh ini dapat mengidentifikasikan bahwa otot dan tulang tumbuh secara maksimal.  Tumbuh maksimal ini tentu didapatkan dari asupan yang optimal terutama asupan protein dan kalsium.
  3. Rambut, kulit, dan kuku bersih
    Kulit anak yang sehat lembab dan tidak bersisik. Rambutnya juga berkilau, kuat, dan tidak mudah rontok. Kukunya tampak merah muda dan tidak rapuh. Kuku ini dapat mengidentifikasikan anak tidak sedang anemia
  4. Nafsu makan baik dan buang air besar teratur
    Kedua ciri ini menunjukkan bahwa pencernaan anak sehat dan tidak terdapat gangguan. Nafsu makan yang baik dapat menunjukkan bahwa anak tidak ada permasalahan dalam menelan ataupun mengunyah. Sedangkan buang air besar teratur menunjukkan tidak adanya masalah di organ dalam pencernaan anak.
  5. Bergerak dan bereaksi aktif, berbicara lancar sesuai usia
    Jika anak bergerak dan lincah dapat diidentifikasikan bahwa anak sehat dan mampu merespon dengan baik. Serta kontak mata anak berjalan dengan sempurna. 
  6. Tidur nyenyak dalam waktu cukup
    Jika nutrisi yang masuk dalam tubuh anak adalah nutrisi yang baik dan cukup maka metabolisme tubuh akan berjalan dengan baik. Hal ini menyebabkan anak tidur nyenyak dan pulas. Saat anak tidur pulas maka perkembangan otak akan optimal.
Sekarang setelah kita mengetahui ciri kesehatan pada anak mari kita identifikasikan, sudahkah anak kita tergolong sebagai anak yang sehat.

Minggu, 03 Desember 2023

Anak Usia Dini dan Dunia Maya

 

Anak usia dini bermain gawai dampak dari era digital. Ilustrasi foto: himedik.com

Dunia maya memberikan dampak yang positif bagi kehidupan anak, anak menjadi mudah untuk belajar dan mengeksplorasi duni yang tidak dapat dijangkau secara nyata. Anak dapat menjelajah meskipun sedang ada di rumah. Namun, sadarkah kita bahwa dunia maya juga dapat membuat anak menanggung resiko yang sangat besar. Dunia maya juga dapat menempatkan anak diposisi yang terancam, kejahatan tidak lagi hanya ada di dunia nyata melainkan juga di dunia maya. Mengapa anak menjadi korban kejahatan dunia maya? Mari kita sima, berikut alasan-alasannya:
  1. Anak mudah dimanipulasi
  2. Anak mudah ditekan dan diancam
  3. Anak belum dapat membedakan antara dunia maya dan dunia nyata
  4. Anak tidak mendapatkan pengawasan saat berselancar di dunia nyata
Saat anak  sudah mulai mengeksplor dunia maya adalah saat yang tepat untuk memberikan edukasi. Hal yang perlu dipersiapkan ayah dan ibu pertama adalah memahami apa saja resiko yang ditimbulkan dari dunia maya. Tentunya kita sudah sering mengamati di keseharian kita. Namun kita akan membahasnya di sesi kali ini. Resiko dunia maya bagi anak usia dini meliputi:
  1. Perundungan di dunia maya
  2. Kejahatan seksual dan pornografi
  3. Penipuan
  4.  Tontonan yang tidak sesuai usia anak
Setelah kita memahami resiko atau kejahatan dunia maya, barulah kita dapat melakukan lima hal yang perlu dilakukan saat mendampingi anak di dunia maya:
  1. Bekali anak kemampuan untuk mrnjaga keamanan diri
  2. Ajarkan anak pendidikan seks agar mereka dapat melindungi diri dari kejahatan seksual dan pornografi
  3. Buat aturan dan kesepakatan bersama, terapkan dengan konsisten
  4. Bangun kepercayaan anak dengan lebih banyak mendengar dan berkomunikasi yang baik
  5. Dampingi anak agar memilih tontonan yang sesuai dengan usianya