Minggu, 17 November 2024
Penanaman Anti Bullying Sejak Anak Usia Dini
Senin, 21 Oktober 2024
Sebentar lagi 28 Oktober!!! Yuk Kita Tanamkan Jiwa Sumpah Pemuda ke Anak Usia
- Mengajak anak melafalkan sumpah pemuda bersama sama
- Melibatkan anak dalam lomba sumpah pemuda
- Mengajak anak mengunjungi Museum
- Memperlihatkan poster-poster sumpah pemuda kepada anak
Jumat, 18 Oktober 2024
Yuk Kita Belajar Sejarah Batik di Indonesia
Minggu, 13 Oktober 2024
Yuk Kita Kenal Asal Mula Makanan Gudeg!
Minggu, 01 September 2024
Cerita Unik, "Asal Mula Bakpia Pathuk"
MENGETAHUI HARI BESAR AGAMA DI INDONESIA
HARI BESAR AGAMA DI INDONESIA
1. ISLAM
Agama Islam merupakan agama yang menjadi mayoritas masyarakat di Negara Indonesia. Dalam ajaran Islam kitab suci yang digunakan adalah Al-Qur’an. Islam memiliki beberapa hari besar, diantaranya adalah :
- Idul Fitri atau yang lebih kita kenal dengan sebutan lebaran, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 13 Mei 2021.
- Idul Adha, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 dilakukan untuk memperingati peristiwa kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS.
- Tahun Baru Hijriyah, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 9 Agustus 2021. Perayaan ini dilakukan untuk terus mengingatkan umat Islam akan sejarah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW.
- Isra Mi’Raj, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 11 Maret 2021. Perayaan ini dilakukan untuk memperingati perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.
- Natal yang merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Yesus yang jatuh pada tanggal 25 Desember,
- Hari Paskah merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kebangkitan Yesus.
- Pentakosta merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati pencurahan Roh Kudus yang dilakukan 50 hari setelah hari Paskah.
- Kenaikan Isa Almasih perayaan yang dilakukan untuk memperingati kenaikan Yesus yang dilakukan 40 hari setelah hari Paskah.
- Wafat Isa Almasih perayaan yang dilakukan untuk memperingati kematian Yesus yang dilakukan 3 hari setelah Paskah.
- Natal sama seperti Kristen Protestan perayaan dilakukan untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus pada tanggal 25 Desember.
- Hari Raya Santa Perawan Maria merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kepercayaan Gereja bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda yang jatuh pada tanggal 8 Desember.
- Kenaikan Isa Al Masih merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kenaikan Yesus Kristus ke surga yang jatuh pada tepatnya hari ke 40 setelah Hari Paskah.
- Trihari Suci Paskah yang terbagi menjadi tiga hari suci yaitu Kamis Putih yang dilakukan untuk memperingati peristiwa Perjamuan Terakhir Yesus dengan muridnya, Jumat Agung yang dilakukan untuk memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, dan hari Paskah untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus.
- Nyepi merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati tahun Baru Saka yang dilakukan satu tahun sekali.
- Kuningan merupakan hari suci yang dirayakan setiap enam bulan sekali yang jatuh tepat setelah sepuluh hari perayaan hari Galungan.
- Galungan dirayakan setiap enam bulan sekali sebagai hari suci yang dilakukan sebagai perayaan kemenangan kebajikan melawan kebatilan.
- Hari Waisak yang dilakukan oleh para pemegang Agama Buddha dalam memperingati kelahiran Buddha.
- Hari Magha merupakan perayaan yang dilakukan oleh para penganut Agama Buddha yang dirayakan dalam bentuk upacara keagamaan.
- Hari Asadha merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati pertama kalinya Buddha Gautama mengajarkan Dhamma kepada lima pertapa.
- Tahun Baru Imlek yang jatuh setiap tanggal satu bulan satu imlek. Dalam melakukan perayaan ini biasanya orang yang lebih muda memberikan salam kepada yang lebih tua.
- Cap Go Meh merupakan hari raya yang diperingati dengan melakukan upacaya sembahyang yang jatuh pada tanggal 15 bulan satu imlek sebagai bentuk ucapan terimakasih dan memulai kehidupan baru kepada Tuhan.
- Cheng Beng yang jatuh pada tangga 5 April atau bulan ketiga imlek merupakan kegiatan membersihkan makam dan menaka makam yang rusak.
Senin, 26 Agustus 2024
Keseimbangan Pekerjaan dan Kehidupan Keluarga serta Pengaruhnya pada Pengasuhan Anak Usia Dini dalam Konteks Parenting Kebangsaan
Di tengah perubahan sosial dan teknologi yang pesat, isu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga telah menjadi perhatian utama bagi banyak orang tua di Indonesia. Hal ini semakin relevan ketika dikaitkan dengan konsep parenting kebangsaan, yaitu pola asuh yang tidak hanya fokus pada perkembangan individu anak, tetapi juga pada pembentukan karakter kebangsaan yang kuat, cinta tanah air, dan rasa tanggung jawab sosial sebagai bagian dari bangsa.
Parenting kebangsaan menekankan peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Pada anak usia dini, di mana proses pembentukan karakter sedang dalam tahap awal, peran orang tua sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai seperti cinta tanah air, gotong royong, toleransi, dan rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga memengaruhi kemampuan orang tua untuk menerapkan parenting kebangsaan secara efektif. Ketika orang tua mampu menyeimbangkan kedua aspek ini, mereka lebih mampu menyediakan waktu dan energi untuk memperkenalkan dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak mereka. Keseimbangan pekerjaan ini memberikan pengaruh kepada penerapan parenting kebangsaan di kehidupan keluarga:
- Waktu Berkualitas untuk Pendidikan Nilai Kebangsaan: Orang tua yang mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga lebih mungkin memiliki waktu berkualitas bersama anak-anak mereka. Waktu ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya, sejarah, dan nilai-nilai kebangsaan melalui cerita, permainan tradisional, atau kegiatan keluarga yang melibatkan aspek-aspek kebudayaan Indonesia. Misalnya, orang tua dapat mengajak anak untuk mengenal lagu-lagu nasional, mengenalkan pahlawan nasional, atau mengajarkan nilai gotong royong melalui kegiatan sehari-hari.
- Model Perilaku Berbasis Kebangsaan: Anak-anak usia dini cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Orang tua yang berhasil menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga dapat menjadi teladan dalam menunjukkan cinta tanah air dan rasa tanggung jawab sebagai warga negara. Misalnya, orang tua yang secara aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat atau yang menunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan suku, agama, dan budaya akan mengajarkan anak untuk menghargai keberagaman sebagai bagian dari identitas kebangsaan.
- Pengembangan Karakter Melalui Kegiatan Kebersamaan: Keseimbangan yang baik memungkinkan orang tua untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan yang mendukung pengembangan karakter anak. Ini bisa mencakup kegiatan seperti mengikuti upacara bendera, berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan, atau bahkan perjalanan keluarga ke tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Pengalaman langsung seperti ini sangat efektif dalam menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air pada anak.
- Penerapan Nilai-nilai Pancasila: Parenting kebangsaan juga terkait erat dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, orang tua dapat lebih konsisten dalam mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, dan ketuhanan. Misalnya, orang tua bisa mengajarkan anak tentang pentingnya saling menghormati dan bekerja sama dalam keluarga, yang mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan persatuan.
Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga memiliki dampak yang signifikan pada pengasuhan anak usia dini, terutama dalam konteks parenting kebangsaan. Dengan menyeimbangkan kedua aspek ini, orang tua dapat lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, membangun karakter yang kuat, dan mempersiapkan anak-anak untuk menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki rasa cinta tanah air yang mendalam. Melalui pendekatan yang seimbang dan penuh kesadaran, orang tua tidak hanya dapat mendukung perkembangan individu anak-anak mereka, tetapi juga berkontribusi pada masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.