Minggu, 17 November 2024

Penanaman Anti Bullying Sejak Anak Usia Dini

 

Gambaran anak mendapatkan bullying. Ilustrasi foto: http://yd.blog.um.ac.id/

      Bullying adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja secara agresif untuk melukai seseorang. Tindakan ini bisa dilakukan sendiri dalam dan bisa dilakukan dengan kelompok. Kegiatan bullying ini memiliki dampak yang buruk bagi korban maupun bagi pelaku. Bagi para korban dapat menyebabkan trauma, rendah diri, dan bisa membuat korban jadi pendendam. Bahkan lebih buruknya korban dapat menjadi pelaku di kemudian hari. Sedangkan bagi pelaku dampak negatifnya akan membuat pelaku terus melakukan hal negatif dan membuat orang lain tertekan. Perilaku bullying ini juga dapat merugikan negara karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. 
          Perilaku bullying ini perlu dihentikan sejak anak usia dini. Sebisa mungkin orang tua menjauhkan anak dari bullying. Pencegahan bulliying ini bertujuan untuk membentuk moral dan karakter bagi anak. Karena anak yang berkarakter akan menguatkan bangsa dan negara. Orang tua dapat melakukan beberapa hal untuk pencegahan bullying, seperti membangun karakter, penanaman nilai moral, menanamkan rasa empati dan simpati pada anak. Selain itu orang tua diharapkan tidak membuat anak menjadi minnder, tidak menjatuhkan anak, dan tidak membandingkan anak.
           Namun, bagaimana jika anak terlanjur menjadi korban bullying? Apakah anak harus meratapi nasib dan merenung? Tidak! Anak ataupun siapapun yang pernah jadi korban bullying tetap memiliki kesempatan untuk bangkit dan membela dirinya. Yang perlu dilakukan orang tua saat anak menjadi korban adalah menyiapkan mental anak untuk tidak menjadi korban lagi di lain kesempatan, jika ada yang akan melakukan bullying lagi maka dilawan, lalu sembuhkan diri anak agar luka yang tergores dalam batinnya terobati. 

Senin, 21 Oktober 2024

Sebentar lagi 28 Oktober!!! Yuk Kita Tanamkan Jiwa Sumpah Pemuda ke Anak Usia

 


         Ayah, Ibu saat ini kita sudah memasuki bulan Oktober dan sebentar lagi kita akan jumpa dengan tanggal 28. Tanggal 28 Oktober adalah tanggal yang digunakan untuk memperingati Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda menunjukkan tekad yang kuat untuk bersatu dan berjuang demi kemerdekaan Indonesia tanpa memandang perbedaan yang ada di Indonesia. Sumpah Pemuda lahir pada kongres pemuda kedua tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda menggambarkan tekad yang kuat dari pemuda tangguh Indonesia, yang bisa kita jadikan teladan untuk pembelajaran anak usia dini. 

Penanaman semangat Sumpah Pemuda bisa dilakukan sedini mungkin, tidak harus menunggu anak menginjak usia remaja. Dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kita lakukan mulai dari mengajak anak berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mengajarkan anak untuk mencintai tanah air Indonesia dengan menggunakan produk Indonesia, mengenal budaya Indonesia, dan beberapa nilai lain yang dapat mendukung anak untuk memahami bahwa kita bertanah air, berbangsa, dan berbahasa Indonesia.

Selain itu dapat juga di momen Hari Sumpah Pemuda ini kita mengajak anak untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menyemarakkan hari sumpah pemuda seperti:
  • Mengajak anak melafalkan sumpah pemuda bersama sama
  • Melibatkan anak dalam lomba sumpah pemuda
  • Mengajak anak mengunjungi Museum
  • Memperlihatkan poster-poster sumpah pemuda kepada anak
Dengan berbagai kegiatan semarak ataupun kegiatan keseharian diharapkan anak memiliki semangat yang kuat menjadi pemuda yang tangguh, cinta tanah air, dan membela negara serta bangsanya

Jumat, 18 Oktober 2024

Yuk Kita Belajar Sejarah Batik di Indonesia

 

Proses pembuatan batik. Ilustrasi foto: timesindonesia.co.id

Halo anak-anak, sering kali kita temui batik di sekitar kita. Baik dipakai sebagai baju, celana, rok, selendang, motif kertas, atau yang lain. Tapi sudahkah kalian mengenal bagaimana asal mula batik di Indonesia? Mungkin orang tua kita pernah bercerita mungkin juga belum. Nah, kali ini kita akan membahas tentang bagaimana sejarah batik. 

Batik berasal dari kata amba dan titik. Amba berarti menulis, dan titik berarti titik atau ujung yang digunakan untuk membentuk titik. Jika disimpulkan bermakna sebuah kain yang berisi banyak titik. Batik mulai muncul dan digunakan sejak abad ke 17 oleh nenek moyang kita. Pada kala itu batik yang banyak bercorak tanaman dan binatang. Lalu berubah menjadi motof candi dan awan. 

Batik di Indonesia dikenal sejak jaman kerajaan Majapahit lalu pengembangan batik banyak dilakukan saat zaman Kesultanan Mataram dan Kasunan Surakarta. Kegiatan batik tertua berasal dari Ponorogo yang saat itu dinamai Wengker. Teknik batik dikenal sejak 1000 tahun lalu. Dari perkiraan yang ada teknik batik didapatkan dari Mesir Kuno atau Sumeria yang menyebar luas hingga Indonesia. Awalnya batik hanya dilakukan di kalangan keraton saja atau hanya dilakukan oleh raja, ratu, dan para pembesar. Namun berselangnya waktu batik digunakan di kalangan rakyat biasa. Sejak saat itu batik berkembang di seluruh Indonesia. Bahkan menjadi berbagai model dan digemari bangsa Indonesia hingga bangsa asing.


Minggu, 13 Oktober 2024

Yuk Kita Kenal Asal Mula Makanan Gudeg!

 

Gambar Gudeg Makanan Khas Yogyakarta. Ilustrasi foto: Liputan6.com

Halo anak-anak semuanya! pernahkah kalian memakan makanan seperti gambar diatas? Taukah kalian namanya? Yak benar namanya adalah Gudeg. Biasa banyak kita temukan saat kita melewati Daerah Wijilan. Di samping kanan dan kiri jalan kita temukan banyak warung yang menjual menu makanan gudeg. Gudeg ini makanan yang enak loh. Rasanya manis, ada gurih-gurihnya, dan sedikit pedas. Gudek biasanya berisi sayur nangka manis, areh, sayur santan tempe, sambal krecek pedas, dan lauk bisa ayam, telur, atau yang lain berasa manis. Gudeg juga biasanya disertai dengan cabai utuh. 

Pada zaman dahulu kala Alas Mentaok ditumbuhi dengan banyak pohon nangka. Lalu saat pembangunan Keraton, warga membabat Alas Mentaok. Karena saat itu tidak ada makanan yang berjumlah banyak warga merebus buah nangka muda dalam kuah santan menggunakan panci logam besar dan diaduk menggunakan kayu. Proses ini dalam bahasa jawa disebut dengan "hangudeg" bahasa Indonesianya berarti mengaduk. 

Seperti itulah kisah singkat asal mula makanan Gudeg, sekarang makanan gudeg menjadi makanan khas dari Yogyakarta dan digemari oleh banyak warga lokal maupun wisatawan. Kalau ada yang belum pernah mencoba, silahkan mencicipi Gudeg. Sekarang Gudeg juga tersedia dalam kemasan kotak, besek, kendi, dan kaleng

Minggu, 01 September 2024

Cerita Unik, "Asal Mula Bakpia Pathuk"

 

Foto bakpia. Ilustrasi foto: nagantour.com

Hallo, Anak-anak hebat. Sudah pernahkah kalian memakan makanan ini? anak Jogja pastinya kenal dong ini namanya apa. Iya benar, ini adalah bakpia atau biasa dikenal dengan bakpia patuk. Bakpia patuk saat ini sudah hadir dengan berbagai macam rasa. Ada kacang hijau, coklat, kacang merah, durian, dan berbagai rasa yang lain. Tetapi, tahukah kalian bagaimana asal-usul bakpia? apakah bakpia langsung hadir dalam berbagai macam rasa? Yuk simak ceritanya!

Pada zaman dahulu kala tepatnya sekitar tahun 1940-an hiduplah seseorang berasal dari ras tionghoa di kota Yogyakarta. Seseorang tersebut bernama Kwik Sun Kwok. Kwik Sun Kwok pada saat itu menyewa sebidang tanah di Suryowijayan Mantrijeron Yogyakarta milik seseorang bernama Niti Guritno. Nama bakpia berasal dari bahasa Cina "tau lok pia" yang berarti kue yang berasal dari kacang hijau. Dalam istilah lain juga disebutkan berasal dari bahasa "bak" yang berarti daging dan pia yang berarti kue yang berasal dari tepung. Daging yang digunakan awalnya adalah daging babi, namun karena masyarakat Jogja mayoritas islam maka diganti dengan kacang hijau. Lalu pada tahun 1980-an mulai muncul beberapa pengusaha bakpia di daerah pathuk. Maka dari itu pathuk dijadikan pusat bakpia dan disebut bakpia pathuk. Seiring bertambahnya waktu, semakin banyak yang memesan bakpia dengan rasa lain selain kacang hijau. Maka hingga saat ini bakpia hadir dalam berbagai varian rasa.

Begitulah cerita tentang bakpia anak-anak. Sekarang selain kita bisa menikmati kelezatan bakpia kita juga mengetahui searah bakpia


MENGETAHUI HARI BESAR AGAMA DI INDONESIA

   HARI BESAR AGAMA DI INDONESIA


 1. ISLAM

Agama Islam merupakan agama yang menjadi mayoritas masyarakat di Negara Indonesia. Dalam ajaran Islam kitab suci yang digunakan adalah Al-Qur’an. Islam memiliki beberapa hari besar, diantaranya adalah :

  1. Idul Fitri atau yang lebih kita kenal dengan sebutan lebaran, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 13 Mei 2021.
  2. Idul Adha, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 20 Juli 2021 dilakukan untuk memperingati peristiwa kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS.
  3. Tahun Baru Hijriyah, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 9 Agustus 2021. Perayaan ini dilakukan untuk terus mengingatkan umat Islam akan sejarah peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW.
  4. Isra Mi’Raj, yang pada tahun 2021 jatuh pada tanggal 11 Maret 2021. Perayaan ini dilakukan untuk memperingati perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

2. KRISTEN

Agama Kristen merupakan agama yang muncul pertama kali sekitar 2000 tahun yang lalu. Hari besar agama Kristen terdiri dari:
  1. Natal yang merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kelahiran Yesus yang jatuh pada tanggal 25 Desember,
  2. Hari Paskah merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kebangkitan Yesus.
  3. Pentakosta merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati pencurahan Roh Kudus yang dilakukan 50 hari setelah hari Paskah.
  4. Kenaikan Isa Almasih perayaan yang dilakukan untuk memperingati kenaikan Yesus yang dilakukan 40 hari setelah hari Paskah.
  5. Wafat Isa Almasih perayaan yang dilakukan untuk memperingati kematian Yesus yang dilakukan 3 hari setelah Paskah.

3. KATOLIK
Agama Katolik merupakan agama yang pertama kali muncul di kepulauan Maluku dengan adanya kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia dengan misi untuk mencari rempah-rempah. Para rakyat Maluku juga menjadi penganut pertama dari Agama Katolik di Indonesia. Hari besar agama Katolik terdiri dari:
  1. Natal sama seperti Kristen Protestan perayaan dilakukan untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus pada tanggal 25 Desember.
  2. Hari Raya Santa Perawan Maria merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kepercayaan Gereja bahwa Bunda Maria dikandung tanpa noda yang jatuh pada tanggal 8 Desember.
  3. Kenaikan Isa Al Masih merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati kenaikan Yesus Kristus ke surga yang jatuh pada tepatnya hari ke 40 setelah Hari Paskah.
  4. Trihari Suci Paskah yang terbagi menjadi tiga hari suci yaitu Kamis Putih yang dilakukan untuk memperingati peristiwa Perjamuan Terakhir Yesus dengan muridnya, Jumat Agung yang dilakukan untuk memperingati wafatnya Yesus Kristus di kayu salib, dan hari Paskah untuk memperingati kebangkitan Yesus Kristus.

4. HINDU
Agama Hindu datang pertama kali ke Indonesia melalui jaringan perdagangan yang terbentang dari Cina hingga India diperkirakan terjadi pada sekitar awal abad ke empat. Kemunculan Agama Hindu ditandai dengan berdirinya kerajaan Ktai dan Tarumanegara yang menganut nilai-nilai Hindu. Hari besar Agama Hindu terdiri dari:
  1. Nyepi merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati tahun Baru Saka yang dilakukan satu tahun sekali.
  2. Kuningan merupakan hari suci yang dirayakan setiap enam bulan sekali yang jatuh tepat setelah sepuluh hari perayaan hari Galungan.
  3. Galungan dirayakan setiap enam bulan sekali sebagai hari suci yang dilakukan sebagai perayaan kemenangan kebajikan melawan kebatilan.

5. BUDDHA
Kedatangan Agama Buddha di Indonesia terjadi pada abad ke lima Masehi, hal tersebut diperkirakan dengan melihat dari peninggalan prasasti-prasasti yang ditemukan. Hari besar Agama Buddha terdiri dari:
  1. Hari Waisak yang dilakukan oleh para pemegang Agama Buddha dalam memperingati kelahiran Buddha.
  2. Hari Magha merupakan perayaan yang dilakukan oleh para penganut Agama Buddha yang dirayakan dalam bentuk upacara keagamaan.
  3. Hari Asadha merupakan perayaan yang dilakukan untuk memperingati pertama kalinya Buddha Gautama mengajarkan Dhamma kepada lima pertapa. 

6. KONGHUCHU
Ajaran Konfusius atau Konfusianisme yang kemudian berubah menjadi Khonghucu seperti yang kita ketahui sekarang pertama kali muncul di Indonesia terjadi pada abad ke 17, dimana salah satu buktinya terdapat bangunan tua di Pontianak yang digunakan sebagai tempat pemujaan bagi para penganut ajaran tersebut. Hari bsar Agama Konghuchu terdiri dari:
  1. Tahun Baru Imlek yang jatuh setiap tanggal satu bulan satu imlek. Dalam melakukan perayaan ini biasanya orang yang lebih muda memberikan salam kepada yang lebih tua.
  2. Cap Go Meh merupakan hari raya yang diperingati dengan melakukan upacaya sembahyang yang jatuh pada tanggal 15 bulan satu imlek sebagai bentuk ucapan terimakasih dan memulai kehidupan baru kepada Tuhan.
  3. Cheng Beng yang jatuh pada tangga 5 April atau bulan ketiga imlek merupakan kegiatan membersihkan makam dan menaka makam yang rusak.
Nah, seperti itulah penjelasan mengenai beragam Agama yang ada di Indonesia seperti Hari Perayaan Besar masing-masing. Keragaman Agama yang di Indonesia bukan menjadi sebuah sumber perpecahan bagi setiap masyarakatnya. Namun, menjadi suatu kekuatan bagi Negara Indonesia karena keberagaman tersebut dan sifat toleransi dari setiap agama.

Senin, 26 Agustus 2024

Keseimbangan Pekerjaan dan Kehidupan Keluarga serta Pengaruhnya pada Pengasuhan Anak Usia Dini dalam Konteks Parenting Kebangsaan

 

Di tengah perubahan sosial dan teknologi yang pesat, isu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga telah menjadi perhatian utama bagi banyak orang tua di Indonesia. Hal ini semakin relevan ketika dikaitkan dengan konsep parenting kebangsaan, yaitu pola asuh yang tidak hanya fokus pada perkembangan individu anak, tetapi juga pada pembentukan karakter kebangsaan yang kuat, cinta tanah air, dan rasa tanggung jawab sosial sebagai bagian dari bangsa.

Parenting kebangsaan menekankan peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini. Pada anak usia dini, di mana proses pembentukan karakter sedang dalam tahap awal, peran orang tua sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai seperti cinta tanah air, gotong royong, toleransi, dan rasa bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. 

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga memengaruhi kemampuan orang tua untuk menerapkan parenting kebangsaan secara efektif. Ketika orang tua mampu menyeimbangkan kedua aspek ini, mereka lebih mampu menyediakan waktu dan energi untuk memperkenalkan dan menerapkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak mereka. Keseimbangan pekerjaan ini memberikan pengaruh kepada penerapan parenting kebangsaan di kehidupan keluarga:

  1. Waktu Berkualitas untuk Pendidikan Nilai Kebangsaan: Orang tua yang mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga lebih mungkin memiliki waktu berkualitas bersama anak-anak mereka. Waktu ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan budaya, sejarah, dan nilai-nilai kebangsaan melalui cerita, permainan tradisional, atau kegiatan keluarga yang melibatkan aspek-aspek kebudayaan Indonesia. Misalnya, orang tua dapat mengajak anak untuk mengenal lagu-lagu nasional, mengenalkan pahlawan nasional, atau mengajarkan nilai gotong royong melalui kegiatan sehari-hari.
  2. Model Perilaku Berbasis Kebangsaan: Anak-anak usia dini cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Orang tua yang berhasil menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga dapat menjadi teladan dalam menunjukkan cinta tanah air dan rasa tanggung jawab sebagai warga negara. Misalnya, orang tua yang secara aktif terlibat dalam kegiatan masyarakat atau yang menunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan suku, agama, dan budaya akan mengajarkan anak untuk menghargai keberagaman sebagai bagian dari identitas kebangsaan.
  3. Pengembangan Karakter Melalui Kegiatan Kebersamaan: Keseimbangan yang baik memungkinkan orang tua untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan yang mendukung pengembangan karakter anak. Ini bisa mencakup kegiatan seperti mengikuti upacara bendera, berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan, atau bahkan perjalanan keluarga ke tempat-tempat bersejarah di Indonesia. Pengalaman langsung seperti ini sangat efektif dalam menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air pada anak.
  4. Penerapan Nilai-nilai Pancasila: Parenting kebangsaan juga terkait erat dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, orang tua dapat lebih konsisten dalam mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, dan ketuhanan. Misalnya, orang tua bisa mengajarkan anak tentang pentingnya saling menghormati dan bekerja sama dalam keluarga, yang mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan persatuan.

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga memiliki dampak yang signifikan pada pengasuhan anak usia dini, terutama dalam konteks parenting kebangsaan. Dengan menyeimbangkan kedua aspek ini, orang tua dapat lebih efektif dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, membangun karakter yang kuat, dan mempersiapkan anak-anak untuk menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki rasa cinta tanah air yang mendalam. Melalui pendekatan yang seimbang dan penuh kesadaran, orang tua tidak hanya dapat mendukung perkembangan individu anak-anak mereka, tetapi juga berkontribusi pada masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.