Minggu, 31 Maret 2024

PENTING!!! Ajarkan Anak Melindungi Diri Agar Terbebas dari Penganiayaan

 


Gambar penganiayaan anak selebgram. Ilustrasi foto: travel.tribunnews.com

Ayah, Ibu saat ini sedang marak berita penganiayaan anak salah seorang selebgram yang dilakukan oleh pengasuhnya. Dari berita yang beredar terdapat beberapa motif penganiayaan. Kita sebagai orang tua tidak bisa mengendalikan apa yang diluar kehendak kita, seperti apa yang dilakukan orang lain kepada anak kita. Namun yang bisa kita lakukan adalah kontrol anak saat bersama pengasuh atau saat bersama orang lain dan ajarkan anak bagaimana melindungi diri saat terjadi hal yang janggal. Mengajarkan anak untuk melindungi diri saat dianiaya adalah langkah penting dalam membangun kepercayaan diri mereka dan memberi mereka keterampilan untuk menghadapi situasi yang mungkin mereka alami. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  • Komunikasi Terbuka: Mulailah dengan membuka saluran komunikasi yang baik dengan anak-anak Anda. Ajarkan mereka bahwa mereka bisa percaya pada Anda dan berbicara tentang segala hal, termasuk hal-hal yang membuat mereka merasa tidak aman atau terancam.
  • Ajarkan Konsep Diri dan Batasan: Berbicaralah dengan anak-anak tentang pentingnya menghormati diri mereka sendiri dan menetapkan batasan pribadi. Ajarkan mereka bahwa mereka berhak untuk merasa aman dan nyaman, dan bahwa mereka memiliki hak untuk menolak perilaku yang tidak diinginkan dari orang lain.
  • Identifikasi Tanda-tanda Bahaya: Ajarkan anak-anak Anda untuk mengenali tanda-tanda bahaya dan situasi yang berpotensi berbahaya. Ini bisa termasuk tindakan fisik, verbal, atau emosional yang merugikan.
  • Latih Keterampilan Sosial: Berikan anak-anak Anda keterampilan sosial yang kuat, termasuk cara membangun hubungan yang sehat dengan orang lain, berkomunikasi secara efektif, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai
  • Role-playing: Bermain peran dengan anak-anak Anda di mana mereka bisa berpura-pura dalam situasi yang berbeda dan mempraktikkan cara untuk melindungi diri mereka sendiri. Ini bisa meliputi meminta bantuan dari orang dewasa, menggunakan kata-kata yang tepat untuk menolak perilaku yang tidak diinginkan, atau bahkan belajar teknik dasar pertahanan diri.
  • Dorong Keterampilan Pengambilan Keputusan: Ajarkan anak-anak Anda cara membuat keputusan yang baik dan aman dalam situasi yang menantang. Berbicaralah tentang pilihan yang tersedia bagi mereka dan akibat dari setiap pilihan.
  • Bicarakan tentang Bantuan: Ajarkan anak-anak Anda untuk mencari bantuan dari orang dewasa yang dipercayai jika mereka merasa dalam bahaya atau tidak aman. Pastikan mereka tahu cara menghubungi Anda atau orang lain yang bisa membantu dalam situasi darurat.
  • Evaluasi Rutin: Lakukan evaluasi rutin dengan anak-anak Anda tentang bagaimana mereka merasa dan apa yang terjadi dalam kehidupan mereka. Ini memungkinkan Anda untuk tetap terhubung dengan pengalaman mereka dan memberikan dukungan tambahan jika diperlukan.
Ingatlah bahwa mengajarkan anak-anak untuk melindungi diri mereka sendiri adalah proses yang berkelanjutan. Penting untuk terus memperbarui keterampilan mereka dan memberikan dukungan serta bimbingan saat mereka tumbuh dan berkembang.

Rabu, 27 Maret 2024

Benarkah Anak Usia Dini hanya Perlu diajarkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah saja?

 


Ayah, Ibu saat ini kebanyakan dari masyarakat Indonesia mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan dalam keseharian. Sebagian lagi mengajarkan bahasa daerah sebagai bahasa yang digunakan dalam keseharian. Namun apakah bahasa yang tepat diajarkan untuk anak usia dini? Apakah bahasa daerah? atau bahasa nasional? atau keduanya saja?

Pendekatan terhadap pengajaran bahasa pada anak usia dini dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya dan pendidikan di masing-masing daerah. Namun, penting bagi anak usia dini untuk diperkenalkan pada bahasa yang sesuai dengan lingkungan mereka. Bahasa daerah dan bahasa Indonesia memang penting sebagai bahasa resmi negara (di Indonesia), dan mengajarkannya kepada anak-anak merupakan bagian penting dari pendidikan mereka. Bahasa daerah memungkinkan anak untuk memahami dan mempertahankan warisan budaya mereka, sementara bahasa Indonesia penting untuk komunikasi nasional dan akses ke literatur dan media yang lebih luas.

Namun, pengajaran bahasa tidak harus terbatas pada bahasa daerah dan bahasa Indonesia saja. Terlepas dari itu, pengenalan awal pada bahasa asing seperti bahasa Inggris juga bisa bermanfaat. Bahasa Inggris, sebagai bahasa internasional yang digunakan secara luas di berbagai bidang, bisa memberikan manfaat komunikasi dan akses pada sumber daya global di masa depan. Selain itu, pengajaran bahasa pada anak usia dini juga harus mempertimbangkan kebutuhan individual anak serta konteks sosial dan budaya mereka. Mungkin ada bahasa minoritas lain yang penting untuk dipertimbangkan, tergantung pada lingkungan dan latar belakang budaya anak-anak tersebut. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan bahasa anak secara holistik. Maka pengenalan bahasa asing kepada anak usia dini tetap penting dan perlu dilakukan.

Jadi Ayah, Ibu kesimpulannya karena anak usia dini berada pada fase golden age maka perlu diberikan stimulasi yang optimal. Alangkah bagusnya jika distimulasi banyak bahasa.

Kamis, 21 Maret 2024

Salahkah Jika Anak Mencoret Coret di Kertas?

 

Anak mencoret-coret tembok. Ilustrasi foto: https://theurbanmama.com

Ayah, Ibu saat anak mulai memasuki usia 33 bulan anak akan gemar mencoret-coret. Kadang ia gemar mencoret kertas, kadang mencoret tembok. Dalam setiap coretan anak berimajinasi sesuatu. Dalam pandangan kita yang tampak hanya garis lurus, namun anak kadang menganggap itu sebuah jalan raya atau kereta. Saat anak menggambar lingkaran ia mengimajinasikan kambing, jeraah, kucing, atau hal lain. Jika kita memberikan fasilitas anak untuk mencoret-coret tentu kemampuan imajinasinya. Selain itu mencoret-coret memiliki banyak manfaat penting untuk perkembangan mereka:


  • Pengembangan Keterampilan Motorik Halus: Saat anak mencoret-coret dengan pensil, crayon, atau bahan lainnya, mereka mengasah keterampilan motorik halus mereka. Ini melibatkan penggunaan tangan dan jari secara terkoordinasi, yang penting untuk menulis, menggambar, dan berbagai aktivitas lainnya di masa depan.
  • Ekspresi Kreatif: Mencoret-coret memberi anak kesempatan untuk berekspresi secara kreatif. Mereka dapat menggambarkan ide-ide mereka, menceritakan cerita, atau hanya mengekspresikan perasaan mereka melalui gambar-gambar atau coretan-coretan.
  • Stimulasi Imajinasi: Aktivitas ini merangsang imajinasi anak. Mereka dapat menciptakan dunia fantasi mereka sendiri, menggambar objek atau makhluk yang belum pernah mereka lihat, atau hanya mengungkapkan imajinasi mereka dengan cara yang unik.
  • Peningkatan Konsentrasi: Mencoret-coret membutuhkan fokus dan konsentrasi, terutama jika anak mencoba menggambar sesuatu yang spesifik atau mengerjakan proyek gambar yang lebih besar. Ini membantu melatih kemampuan mereka untuk fokus pada suatu tugas.
  • Pembelajaran Awal: Aktivitas mencoret-coret juga dapat menjadi awal yang baik untuk belajar huruf, angka, bentuk, dan warna. Anak-anak bisa belajar mengenali dan menggambar hal-hal sederhana sebelum mereka mulai belajar menulis.
  • Penguatan Ketrampilan Bahasa: Kadang-kadang, saat mencoret-coret, anak-anak juga akan mulai menulis kata-kata atau menggambarkan objek yang mereka kenal. Ini membantu memperkuat keterampilan bahasa mereka.
  • Peningkatan Kreativitas: Aktivitas ini merangsang kreativitas anak dan membantu mereka memikirkan solusi-solusi yang unik untuk masalah-masalah yang dihadapi.
  • Penguatan Percaya Diri: Ketika anak melihat hasil karya mereka dan mendapatkan pujian atau dukungan atas kreativitas mereka, ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Jadi, mencoret-coret memiliki banyak manfaat yang penting bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun kognitif. Itu sebabnya penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mendukung dan mendorong kegiatan ini. 



Selasa, 19 Maret 2024

Menirukan Gerakan Hormat Bendera

 


         Ayah, Ibu rasa nasionalisme merupakan suatu ideologi yang berdasarkan rasa cinta terhadap tanah airnya. Rasa nasionalisme ini perlu dikenalkan sejak anak usia dini. Dalam pengenalan rasa nasionalisme ini orang tua dan keluarga memiliki peran yang sangat penting. Karena pendidikan dalam keluarga bersifat praktis bukan teoritis. Sehingga penanaman nilai nasionalisme mudah diaplikasikan dalam keluarga. Hal ini perlu dilakukan karena anak yang kelak akan menjaga tanah air ini. Penerapan nasionalisme dalam keluarga dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah mengajarkan anak untuk hormat pada bendera. 
        Mengajarkan hormat bendera pada anak usia dini merupakan langkah penting dalam mendidik mereka tentang nilai-nilai patriotisme, rasa hormat, dan kebangsaan. Berikut adalah beberapa tips untuk mengajarkan hormat bendera pada anak usia dini:

  • Contohkan dengan teladan: Anak-anak usia dini cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, tunjukkan kepada mereka bagaimana Anda sendiri menghormati bendera, seperti berdiri tegak dengan tenang saat bendera dikibarkan.
  • Ceritakan tentang bendera: Ceritakan pada anak-anak tentang arti dan sejarah bendera. Jelaskan bahwa bendera adalah lambang negara dan bahwa menghormati bendera adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat pada negara dan bangsa.
  • Latih ritual hormat bendera: Ajari anak-anak tentang ritual menghormati bendera, seperti berdiri tegak dan diam saat bendera dikibarkan atau diturunkan. Latihlah mereka untuk menghormati bendera dengan sungguh-sungguh, meskipun dalam permainan atau latihan.
  • Pertimbangkan menggunakan media visual: Gunakan buku, video, atau materi pendidikan lainnya yang sesuai dengan usia anak untuk membantu mereka memahami konsep menghormati bendera dengan cara yang menarik dan mudah dicerna.
  • Libatkan mereka dalam upacara bendera: Jika memungkinkan, libatkan anak-anak dalam upacara bendera di sekolah atau komunitas. Ini bisa memberi mereka pengalaman langsung tentang bagaimana cara menghormati bendera dan mengapresiasi pentingnya ritual tersebut.
  • Berikan penguatan positif: Berikan pujian dan penguatan positif ketika anak-anak menunjukkan perilaku yang menghormati bendera. Ini akan membantu mereka memahami bahwa perilaku tersebut dihargai dan penting.
  • Diskusikan makna nilai-nilai: Diskusikan dengan anak-anak tentang makna nilai-nilai yang terkandung dalam menghormati bendera, seperti rasa hormat, kesetiaan, dan cinta pada tanah air. Ini dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menghormati bendera.
  • Konsistens: Penting untuk konsisten dalam mengajarkan dan memperkuat perilaku menghormati bendera. Tunjukkan bahwa menghormati bendera adalah sesuatu yang penting dan tidak boleh diabaikan.

Dengan pendekatan yang konsisten dan melibatkan anak-anak dalam pemahaman dan praktik menghormati bendera, Ayah dan Ibu dapat membantu mereka mengembangkan sikap yang menghargai nilai-nilai patriotisme dan kebangsaan sejak usia dini.


Kamis, 14 Maret 2024

Menanamkan Kebiasaan Antri Pada Anak Usia Dini

 


Ayah, Ibu sering kali kita mengajak buah hati kita untuk mengunjungi tempat-tempat umum. Misalnya tempat perbelanjaan, layanan kesehatan, kantor pelayanan publik, dan tempat-tempat lainnya. Tempat yang kita kunjungi tidak selalu dalam keadaan sepi, bahkan seringkali tempat tersebut sangat ramai dan membuat kita harus mengantri. Terkadang buah hati kita merasa tidak nyaman saat mengantri dikarenakan berbagai alasan. Namun, dalam mengantri ini banyak sekali manfaat yang bisa didapat buah hati. Sekali saja kita menerobos antrian maka yang terjadi anak akan merekam kejadian tersebut dalam memori. Sehingga dalam kehidupan anak saat dewasa, anak menjadi terbiasa menerobos antrian. Sebenarnya apa saja manfaat mengantri? Berikut kita bahas:
 

Mengantri adalah tindakan atau kegiatan menunggu giliran untuk melakukan sesuatu atau mendapatkan layanan. Ini adalah praktek umum di banyak situasi, seperti di toko, restoran, bank, tempat hiburan, atau dalam antrian kendaraan di jalan. Mengantri biasanya dilakukan dengan mengatur diri sendiri secara berurutan, di mana setiap orang menunggu gilirannya dengan sabar untuk melakukan aktivitas yang diinginkan. Manfaat mengantri seperti:

  • Mengembangkan kesabaran: Mengantri mengajarkan anak untuk menunggu dengan sabar. Mereka belajar bahwa tidak semua hal dapat didapatkan secara instan, dan ini merupakan keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari.
  • Meningkatkan toleransi terhadap frustrasi: Ketika anak harus menunggu dalam antrian yang panjang atau ketika ada gangguan di antrian, mereka dapat belajar untuk menghadapi rasa frustrasi dan menemukan cara untuk tetap tenang dan terkendali.
  • Mengajarkan tentang kesopanan dan tata krama: Mengantri juga mengajarkan anak tentang tata krama sosial. Mereka belajar untuk menghormati orang lain dengan tidak melompati antrian dan memahami pentingnya menghargai giliran.
  • Membangun keterampilan sosial: Saat mengantri, anak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Ini dapat membantu mereka memperluas lingkaran sosial, belajar berkomunikasi dengan orang asing, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting.
  • Pengalaman memecahkan masalah: Kadang-kadang, mengantri dapat menimbulkan masalah atau tantangan tertentu, seperti ketika seseorang memotong antrian atau terjadi kekacauan. Dalam situasi ini, anak dapat belajar bagaimana menemukan solusi yang tepat dan mengatasi masalah dengan baik.
  • Mengajarkan tentang mengatur waktu: Anak-anak juga dapat belajar tentang pentingnya merencanakan dan mengatur waktu ketika mengantri. Mereka dapat belajar untuk memperkirakan berapa lama mereka akan menunggu dan bagaimana menggunakan waktu mereka dengan efisien selama menunggu.
  • Menghargai hasil dari usaha: Ketika akhirnya mereka mencapai tujuan mereka setelah mengantri, anak-anak dapat merasakan rasa kepuasan dan penghargaan yang lebih besar karena mereka menyadari bahwa hasil tersebut tidak didapatkan dengan mudah, melainkan melalui usaha dan kesabaran.
Dengan demikian, meskipun mengantri mungkin terasa menjengkelkan, pengalaman ini sebenarnya dapat memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak-anak, baik secara sosial maupun emosional.


Rabu, 13 Maret 2024

Mengenal 7 Pahlawan Nasional melalui Uang Kertas

 

Source: www.bi.go.id

Halooo Ayah Bunda...
Ayah Bunda pasti tau kan kalau uang kertas yang ada di Indonesia sekarang keluar versi terbarunya pada 18 Agustus 2022, walaupun untuk versi yang lama juga masih bisa digunakan.

Ayah Bunda disini sudah tau belum jika kita bisa mengenalkan Pahlawan Indonesia melalui Uang. Iya uang yang bisa kita gunakan untuk belanja dan transaksi lainnya.
Ayah Bunda bisa mengajarkan buah hati kita dirumah dengan menyebutkan bahwa di uang yang biasa untuk belanja kita itu adalah Pahlawan Indonesia. Melalui hal sederhana benda yang ada disekitar kita mampu membuat anak kita belajar tentang Wawasan Kebangsaan.

1. Uang Rp 100.000,-

Ayah Bunda... 
Pada uang Rp. 100.000,- ini kita bisa belajar tentang Pahlawan Ir. Soekarno dan Muh. Hatta, beliau merupakan Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia.
Selain itu juga ada gambar Garuda Pancasila disebelah kanan atas. Lalu ada Peta Kepulauan Indonesia dibawahnya.

Dibagian belakang terdapat gambar Tari Topeng Betawi yang disandingkan gambar Pulau Raja Ampat, dan atasnya terdapat gambar Bunga Anggrek.

2. Uang Rp 50.000,-

Ayah Bunda... 
Pada uang Rp. 50.000,- ini kita bisa belajar tentang Pahlawan Nasional Republik Indonesia yaitu Ir. Djuanda Kartawidjaja.  
Selain itu juga ada gambar Garuda Pancasila disebelah kanan atas. Lalu ada Peta Kepulauan Indonesia dibawahnya.

Dibagian belakang terdapat gambar Tari Legong yang disandingkan dengan keindahan alam Pulau Komodo, dan diatasnya terdapat gambar Bunga Jepun Bali.

3. Uang Rp 20.000,-

Ayah Bunda... 
Pada uang Rp. 20.000,- ini kita bisa belajar tentang Pahlawan Nasional Republik Indonesia yaitu Dr. G.S.S.J. Ratulangi.
Selain itu juga ada gambar Garuda Pancasila disebelah kanan atas. Lalu ada Peta Kepulauan Indonesia dibawahnya.

Dibagian belakang terdapat gambar Tari Gong, yang disandingkan keindahan alam Derawan, dan diatasnya terdapat gambar Bunga Anggrek Hitam.

4. Uang Rp 10.000,-

Ayah Bunda... 
Pada uang Rp. 10.000,- ini kita bisa belajar tentang Pahlawan Nasional Republik Indonesia yaitu Frans Kaisiepo.
Selain itu juga ada gambar Garuda Pancasila disebelah kanan atas. Lalu ada Peta Kepulauan Indonesia dibawahnya.

Dibagian belakang terdapat gambar Tari Pakarena, disandingkan dengan gambar keindahan alam Taman Nasional Wakatobi, dan diatasnya terdapat gambar Bunga Cempaka Hutan Kasar.

5. Uang Rp 5.000,-

Ayah Bunda... 
Pada uang Rp. 5.000,- ini kita bisa belajar tentang Pahlawan Nasional Republik Indonesia yaitu Dr. K.H. Idham Chalid. 
Selain itu juga ada gambar Garuda Pancasila disebelah kanan atas. Lalu ada Peta Kepulauan Indonesia dibawahnya.

Dibagian belakang terdapat gambar Tari Gambyong, disandingkan dengan keindahan alam Gunung Bromo, diatasnya terdapat gambar Bunga Sedap Malam.

6. Uang Rp 2.000,-

Ayah Bunda... 
Pada uang Rp. 2.000,- ini kita bisa belajar tentang Pahlawan Nasional Republik Indonesia yaitu Mohammad Hoesni Thamrin. 
Selain itu juga ada gambar Garuda Pancasila disebelah kanan atas. Lalu ada Peta Kepulauan Indonesia dibawahnya.

Dibagian belakang terdapat gambar Tari Piring, disandingkan dengan keindahan alam Ngarai Sianok, diatasnya terdapat gambar Bunga Jeumpa.

7. Uang Rp 1.000,-

Ayah Bunda... 
Pada uang Rp. 1.000,- ini kita bisa belajar tentang Pahlawan Nasional Republik Indonesia yaitu Cut Meutia.
Selain itu juga ada gambar Garuda Pancasila disebelah kanan atas. Lalu ada Peta Kepulauan Indonesia dibawahnya.

Dibagian belakang terdapat gambar Tari Tifa, disandingkan dengan keindahan alam Banda Neira, dan diatasnya terdapat gambar Bunga Anggrek Laut. 

Bagaimana Ayah Bunda...
Dengan uang kertas kita bisa belajar tentag pahlawan dan tarian asli indonesia loh...


Selasa, 12 Maret 2024

Membiasakan Mengucap Salam, Terimakasih, Minta Maaf, dan Tolong

 


Ayah, Ibu sudahkah kita mengajarkan tiga kata ajaib pada anak? tiga kata ajaib itu terimakasih, maaf, dan tolong. Tiga kata ajaib tersebut sederhana namun sering kali terlupa. Padahal saat anak terbiasa mengucapkan tiga kata ajaib tersebut anak mendapatkan berbagai manfaat. Latar belakang mengapa anak harus diajarkan konsep seperti maaf, terima kasih, dan tolong sangat berkaitan dengan pengembangan sosial, emosional, dan moral mereka. Berikut beberapa alasan mengapa penting untuk mengajarkan nilai-nilai ini kepada anak-anak:

  • Pengembangan Empati: Mengajarkan anak untuk meminta maaf atau memaafkan orang lain membantu mereka memahami perasaan dan perspektif orang lain. Ini membangun kemampuan empati mereka, yang merupakan keterampilan penting dalam hubungan sosial dan interaksi manusia.
  • Membentuk Karakter: Nilai-nilai seperti maaf, terima kasih, dan tolong membentuk karakter anak-anak. Mereka belajar untuk menghargai dan memperhatikan orang lain, serta menyadari pentingnya sikap positif dalam hubungan sosial.
  • Meningkatkan Kualitas Hubungan: Meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan menawarkan bantuan dapat memperkuat hubungan interpersonal. Anak-anak yang belajar untuk melakukan ini akan lebih mungkin memiliki hubungan yang sehat dan positif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan orang lain di sekitar mereka.
  • Memperkuat Keterampilan Sosial: Kemampuan untuk meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan menawarkan bantuan adalah bagian penting dari keterampilan sosial yang kuat. Ini membantu anak-anak menjadi individu yang lebih terampil dalam berkomunikasi, berkolaborasi, dan berinteraksi dengan orang lain di berbagai situasi.
  • Membangun Sikap Menghargai: Melalui pengajaran nilai-nilai ini, anak-anak belajar menghargai kontribusi orang lain dan memahami pentingnya saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari. Ini membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan membangun masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.
Berikut beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk mengajarkan anak-anak kata-kata "maaf", "tolong", dan "terima kasih":
  • Memberi Contoh
  • Menjelaskan Pentingnya Kata-kata tersebut
  • Peran-main
  • Penguatan Positifsuatu.
  • Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
  • Konsistensi dan Kesabaran

Senin, 04 Maret 2024

Tanggapan Parenting Kebangsaan terhadap Berita Pembunuhan Bayi yang Beredar

Menanggapi kasus viral penghilangan nyawa pada Bayi umur 9 tahun, berikut tanggapan parenting kebangsaan

Gambar orang tua bersedih karena perkembangan anak tidak sesuai ekspektasi. 

Ayah, Ibu! baru-baru ini kita mendengar sebuah berita yang sangat mengejutkan. Dimana seorang ibu yang tinggal di Sumbawa tepatnya di Desa Padasuka, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa tega melayangkan nyawa anaknya dan membuangnya ke sungai. Diduga penyebab penghilangan nyawa itu karena ibu kesal anaknya belum bisa merangkak. Ibu kerap disindir tetangga karena anak belum bisa merangkak. Sehingga secara tidak langsung ibu merasa tersinggung dan terpuruk. Ayah dan Ibu yang berbahagia, perlukah kita menanggapi apa yang dibicarakan tetangga? Perlukah kita memenuhi ekspektasi mereka? Bukankah lebih penting kita fokus kepada perkembangan buah hati kita?

 

Ayah, Ibu perlu kita ketahui bahwa perkembangan setiap anak itu tidak sama.  Setiap anak adalah individu yang unik dengan karakteristik dan kecepatan perkembangan yang berbeda. Faktor-faktor seperti genetika, lingkungan, pengasuhan, nutrisi, dan pengalaman hidup dapat memengaruhi perkembangan anak. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini meliputi:

  • Genetika: Faktor genetika dapat memainkan peran penting dalam menentukan kecepatan perkembangan anak. Anak-anak dapat mewarisi kemampuan tertentu atau kecenderungan genetik yang memengaruhi perkembangan mereka.
  • Lingkungan: Faktor lingkungan, termasuk kondisi rumah, interaksi dengan orang tua, dan ketersediaan stimulasi, dapat berdampak signifikan pada perkembangan anak. Lingkungan yang kaya akan rangsangan positif dapat mendukung perkembangan yang optimal.
  • Pengasuhan: Cara orang tua mendidik anak, memberikan dukungan emosional, dan memberikan panduan dalam kehidupan sehari-hari juga memainkan peran penting. Pengasuhan yang positif dan responsif dapat mempercepat perkembangan anak.
  • Nutrisi: Asupan nutrisi yang mencukupi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Gizi yang baik dapat memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan fisik dan kognitif.
  • Kesehatan: Kesehatan anak juga dapat memengaruhi perkembangannya. Faktor-faktor seperti penyakit, infeksi, atau gangguan kesehatan lainnya dapat memperlambat perkembangan.

Meskipun ada pedoman perkembangan umum untuk setiap tahap usia, penting untuk diingat bahwa setiap anak unik. Beberapa anak mungkin maju dalam satu area perkembangan sementara mungkin memerlukan waktu lebih lama dalam area lainnya. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mendukung anak sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan perkembangan individu mereka. Jika ada keprihatinan tentang perkembangan anak, konsultasikan dengan profesional kesehatan anak atau ahli perkembangan anak untuk mendapatkan panduan yang lebih spesifik. 

 

Lalu bagaimana jika banyak tetangga yang memberikan komentar atau sindiran? Kembali lagi bahwa kita tidak bisa mengendalikan apa yang diluar diri kita. Tentu yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Maka jika terdapat orang lain yang memberikan sindiran atau komentar yang  membuat kita kurang berkenan yang dapat kita lakukan adalah tetap tenang, pahami motif pembicaraan apakah itu termasuk sindiran atau humor, tanggapi dengan humor, fokus pada diri sendiri, hindari konfrontasi yang tidak perlu, dan itu sudah melampaui batas ayah dan ibu dapat menjaga batasan dengan mereka.