Minggu, 28 Januari 2024

Manfaat Tengkurap untuk Bayi

 

Bayi sedang tengkurap. Ilustrasi foto: alodokter.com

Seiring bertambahnya usia bayi akan menunjukkan perkembangan yang dapat dilihat secara langsung. Dari bayi yang awalnya hanya mampu terlentang ia akan mampu tengkurap dengan kepala diangkat serta tangan didepan dada untuk menopang. Tengkurap ini tidak semata-mata ada di fase perkembangan anak tanpa memiliki manfaat. Tengkurap memiliki banyak manfaat untuk bayi mulai dari penguatan otot tulang dan manfaat-manfaat lainnya. Berikut manfaat tengkurap untuk anak:
  • Kaki
    Saat bayi tengkurap maka kaki yag awalnya menghadap ke atas berubah menjadi jari-jari di bawah. Saat ini jari kaki bayi dengan refleks dapat menyentuh lantai. Saat bayi bergerak dalam posisi tengkurap kaki bayi akan bergesekan dengan tanah. Hal ini akan memperkuat otot kaki yang akan digunakan untuk merangkak.
  • Perut
    Perut bayi yang awalnya berada di depan atau di atas saat tengkurap akan berbalik dengan posisi punggung. Nah, disini tengkurap juga memberikan manfaat kepada perut anak seperti mengatasi perut pegas atau konstipasi.
  • Pinggul
    Otot yang dilibatkan bayi saat tengkurap salah satunya adalah otot pinggul. Karena otot ini ikut digunakan untuk menopang tubuh saat bayi berguling. Tengkurap dapat membuat otot yang di pinggul menjadi kuat.
  • Punggung
    Punggung yang awalnya berada di posisi bawah bergesekan dengan lantai saat tengkurap akan berganti menjadi di atas. Maka tengkurap dapat memperkuat tulang belakang. Dengan tulang belakang yang kuat maka posur tubuh bayi akan semakin kuat pula.
  • Lengan
    Saat tengkurap posisi tangan layaknya posisi kaki. Posisi tangan juga digunakan menjadi topangan saat anak tengkurap. Maka tengkurap dapat membuat otot tangan menjadi lebih kuat untuk persiapan merangkak dan meraih benda di depannya.
  • Telapak tangan
    Posisi telapak tangan anak saat tengkurap adalah dibawah kadang di depan. Jika posisi telapak tangan menyentuh lantai anak akan meraba permukaan lantai dan ini dapat merangsang kulit bayi untuk merasakan kasar dan halus. Namun saat didepan anak akan menggerak-gerakkan telapak tangan dan jarinya. 
  • Leher
    Saat bayi mulai tengkurap otomatis leher akan terangkat. Saat ini otot yang ada di leher akan menguat karena terbiasa digunakan untuk menopang kepala. Manfaat tengkurap untuk leher adalah melatih bayi angkat leher dan membantu bayi mengontrol gerakan leher dan kepalanya.
  • Kepala
    Dalam posisi tengkurap kepala anak akan terangkat dan terpisah dari lantai. Hal ini menghindarkan dari kepala peyang. Karena kepala bagian belakang tidak selalu tertekan dengan lantai.
  • Mata
    Saat anak mulai tengkurap dia akan melihat benda yang ada didepannya beda dengan saat dia terlentang. Hal ini menstimulasi mata anak untuk mengamati apa yang ada di depannya.
  • Otak
    Saat bayi tengkurap maka otak anak akan bekerja karena harus mengkoordinasi seluruh anggota tubuh untuk bergerak. Hal ini tentu menjadikan otak terangsang. Selain itu kognitif anak juga akan berkembang.

Minggu, 14 Januari 2024

Ada berapa Pulau di Indonesia?

 


Ayah Bunda...

Sudah tau belum jika Indonesia merupakan Negara Kepulauan?

Indonesia adalah negara kepulauan. Terdapat 17.504 (Tujuh belas ribu lima ratus empat) pulau yang termasuk ke dalam wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Sementara pada data 2023 yang dipaparkan "Ethnologue" justru berjumlah 17.508 Pulau, yang dihuni sub suku besar sejumlah 360an, dengan 720 bahasa daerah. 

Namun, telah ditetapkan bahwa ada 5 Pulau terbesar di Indonesia, yaitu :

1. Pulau Papua

Ayah Bunda...Luas Pulau Papua mencapai 785.753 km². Bentuk pulau yang menyerupai burung Cenderawasih ini menjadi pulau terbesar kedua di dunia. Penduduk asli Papua disebut sebagai Orang Asli Papua (OAP), yaitu terdiri dari beragam suku bangsa tersebar di seluruh wilayah Papua. Sebelumnya, pulau ini terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.


2. Pulau Kalimantan

Apakah Ayah Bunda tau jika dulunya Pulau Kalimantan dulunya sering disebut dengan nama Borneo ini termasuk pulau terbesar di Indonesia dengan luas 743.330 km². Pulau ini dikuasai oleh tiga negara, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, serta Indonesia. Indonesia membagi wilayah di Pulau Kalimantan menjadi lima provinsi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Pulau Kalimantan memiliki batas laut sebelah barat dengan Selat Karimata, sebelah timur dengan Selat Makassar, sebelah selatan dengan Laut Jawa, dan sebelah utara dengan Laut China Selatan.


3. Pulau Sumatera

Pulau Sumatera memiliki luas mencapai 473.481 km², terbagi dengan 9 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung. Pulau ini memiliki iklim tropis dan ada berbagai binatang yang dilindungi seperti Harimau Sumatera, Badak Sumatera, serta Gajah Sumatera.

Ayah Bunda ternyata Batas sebelah selatan Pulau Sumatera adalah Kepulauan Mentawai, Utara adalah negara Malaysia dan Singapura, timur adalah Pulau Kalimantan, dan barat adalah negara India. Pulau Sumatera dikelilingi dengan pantai dan gunung yang indah seperti pantai Sorake di Sumatera Utara dan gunung Kembar di Aceh.


4. Pulau Sulawesi

Pulau terbesar di Indonesia keempat yaitu Pulau Sulawesi yang mencapai luas 174.600 km². Memiliki zona dalam Waktu Indonesia Tengah (WITA), pulau ini memiliki penduduk mencapai 19 juta jiwa di tahun 2018 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Laut Sulawesi berbatasan langsung dengan Laut Flores di daerah utara, selatan dengan Laut Sulawesi, barat dengan Selat Makassar, dan timur dengan Laut Banda. Ada enam provinsi yang berada di dalam Pulau Sulawesi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo.

Ayah bunda, ternyata Pulau Sulawesi memiliki salah satu gunung tertinggi di Indonesia bernama Latimojong dengan ketinggian 3.478 meter, dan juga pantai yang indah seperti Tanjung Bira di Sulawesi Selatan.


5. Pulau Jawa

Ayah Bunda tinggal Pulau Jawa kah? Ternyata Pulau Jawa berada pada nomor lima yang menjadi pulau terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 128,297 km². Pulau ini memiliki enam provinsi dan juga pulau-pulau kecil di sekitarnya, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Banten.

Pulau Jawa berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di Utara, Samudera Hindia di Selatan, Selat Sunda dan Pulau Sumatera di barat, dan Selat Bali dan Pulau Bali di timur.


Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_pulau_di_Indonesia_menurut_provinsi 

https://www.detik.com/bali/berita/d-6572800/ketahui-jumlah-pulau-di-indonesia-dan-lokasi-pulau-terbesar. 


Sudahkah Anak Berusia 8 Bulan dapat Menunjukkan Reaksi Tidak Nyaman? (Si Kumbang Bulan 8)

 

Gambar anak menangis saat merasakan tidak nyaman. Ilustrasi Foto: nikita.id

Pada usia 8 bulan anak usia dini memiliki perkembangan yang pesat di bagian pertambahan berat dan tinggi badan. Pertambahan berat dan tinggi ini jauh lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya. Selain pertambahan pada tinggi dan berat, pada usia ini bayi juga memiliki perkembangan lain seperti dapat merangkak, mulai berdiri dan merambat, penglihatan semakin membaik, memahami kata yang didengar, mampu mengambil dan meraih benda, dan juga bisa merasakan sedih saat berpisah dengan ibunya. Di usia ini bayi juga sudah bisa merespon saat merasa tidak nyaman. Respon yang diungkapkan bayi melalui tangisan. Hal tidak nyaman yang dirasakan bayi mulai dari:
  • Lapar
    Kelaparan pada bayi dapat ditandai dengan bayi menangis lalu menggerak gerakkan tangan ke mulut dan memasukkan jari ke dalam mulut. Saat ini bayi belum bisa mengungkapkan dengan kata-kata maka ia hanya mengungkapkan dengan tangisan.
  • Kelelahan
    Bayi yang lelah akan menjadi rewel dan suka menangis. Rewel lelah dapat ditandai dengan bayi menggosok-gosokkan tangan ke mata. Jika bayi sudah seperti ini ayah dan ibu bisa mengajak bayi tidur atau mengayun-ayunkan bayi agar rileks dan tertidur.
  • Bayi kolik
    Bayi kolik yang dimaksud ini adalah kolik infantil yang terjadi pada bayi. Hal ini dapat ditandai dengan bayi menangis selama 3 jam atau lebih. Terkadang kolik bisa sembuh sendiri, namun pada waktu tertentu hal ini tidak bisa sembuh dan menyebabkan sakit perut kronis. Tanda bayi mengalamin kolik infantil seperti wajah merah tambal sulam, teriakan bernada tinggi, kekakuan tubuh, dan perut kembung.
  • Ruam Popok
    Terkadang Ayah dan Ibu terlalu sibuk hingga lupa untuk mengecek popok ananda, saat ananda mulai rewel cobalah untuk mengecek popoknya karena terkadang ananda ruam popok. Hal ini terjadi karena gesekan antara kulit sensitif, popok, dan kotoran. Terkadang ruam popok juga disebabkan karena anak tidak cocok dengan  bahan popok tertentu. Maka hendaknya Ayah dan Ibu mempertimbangkan bahan yang cocok untuk anak.
  • Sariawan
    Sariawan yang disebabkan karena jamur pada mulut dapat membuat bayi menangis karena tidak nyaman. Hal ini umum terjadi, biasanya akumulasi penumpukan jamur candida dalam mulut menyebabkan sariawan. Hal ini bisa ditandai dengan bercak putih pada mulut, bibir kering, dan tidak nyaman saat menyusu.
  • Dingin atau panas
    Perubahan suhu juga dapat menyebabkan bayi merasakan tidak nyaman. Hal ini akan menyebabkan bayi menangis. Misal saat suhu udara terlalu panas anak akan merasa tidak nyaman dan banyak keringat yang keluar dan berpotensi untuk menyebabkan biang keringat. Begitu juga saat udara terlalu dingin anak akan kedinginan dan menangis. 
  • Tumbuh gigi
    Saat tumbuh gigi gusi yang awalnya tertutup akan pecah karena dorongan dari dalam. Hal ini tentunya sangat sakit dan bajkan ada yang membuat infeksi hingga demam. Hal ini membuat anak menangis karena tidak nyaman.
  • Sensitifitas pada makanan
    Terkadang anak usia dibawah 1 tahun juga dapat menangis karena sensitif terhadap makanan. Misal saat menyusu ia merasakan sesuatu yang berbeda. Saat ibu mengkonsumsi kafein, produk susu, atau makanan yang mengandung gas.
  • Menderita penyakit
    Saat bayi sedang menderita penyakit seperti demam, flu, batuk, atau penyakit lainnya bayi pasti akan lebih sering menangis karena merasa tidak nyaman 

Selasa, 09 Januari 2024

Buah Hati mulai Menatap dan Tersenyum

 

Bayi tersenyum. Ilustrasi foto: mooimom.id

Pernahkah ayah dan ibu melakukan kontak mata dengan bayi? Ayah dan Ibu berada dalam kondisi untuk saling tatap. Saat kontak mata dengan orang dewasa mungkin akan menjadikan kita kikuk namun saat kita kontak mata dan saling tatap dengan bayi kita akan merasa gemas dan ingin memeluk. Bayi suka menatap bukan karena ia memiliki masalah. Namun, hal ini karena bayi sedang suka mengamati apa yang ada di sekitarnya. Dari mengamati bayi akan belajar banyak hal. Selain menatap bayi di usia 6 bulan juga suka tersenyum. Senyum bayi memiliki makna yang berbeda-beda. Berikut makna senyum pada bayi:
  1. Senyum Reflaktif
    Senyum reflektif ini juga disebut dengan senyum spontan yang biasanya terjadi pada bayi usia 0-6 minggu. Bahkan saat sedang tidur bayi juga bisa dengan spontan tersenyum. Pada fase ini senyum bayi tidak mempengaruhi kondisi fisiologis ataupun psikologisnya.
  2. Senyum Responsif
    Senyum responsif terjadi saat anak pada usia 6-8 minggu berbeda dengan pada fase reflektif, jika fase ini beberapa indra mempengaruhi senyum bayi. Pada tahap ini bayi sudah tersenyum karena tertarik terhadap sesuatu. Bayi merasa senang lalu tersenyum tanpa memilih kasih dan ia juga belum mengenal mana orang tuanya. 
  3. Senyum Sosial
    Senyum sosial ini terjadi saat anak berusia 2-6 bulan. Senyum sosial ini saat anak sudah bisa merespon rangsangan dari luar yang dia suka atau tidak. Rangsangan yang paling bisa direspon oleh bayi adalah rangsangan suara. Di usia ini juga anak sudah bisa mengenali wajah ayah dan ibunya. Ayah dan Ibu jangan heran jika diusia ini anak kadang tertawa terbahak-bahak jika melihat hal yang dianggapnya lucu.
  4. Senyum tanda mengenal
    Pada fase ini anak sudah bisa mengenal orang yang ada disekitarnya tidak hanya mengenal orang tuanya saja. Pada fase ini juga anak sudah mampu mengeluarkan reaksi negatif seperti menangis dan menghindar saat ada orang tidak dikenal mendekatinya.
  5. Senyum karena Humor
    Di fase ini anak sudah mulai mampu merespon apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat ada yang melucu anak sudah bisa merespon dengan tersenyum atau tertawa. Misalnya saat ibu mengajak anak untuk bermain "ciluk ba" ia akan tersenyum.

Senin, 08 Januari 2024

Sudahkah Buah Hati Kita Merespon Sumber Suara?

 

Anak menengok saat mendengar suara. Ilustrasi Foto: haibunda.com

Ayah, Ibu mungkin sebagian dari kita masih penasaran di usia berapa bayi bisa mendengar suara yang ada di sekitar. Kita masih penasaran sudahkah bayi mendengar saat kita panggil? Terkadang kita merasa khawatir apakah anak memiliki gangguan pendengaran, dan kita ingin mengidentifikasinya juga. Fakta yang telah ditemukan, bayi dapat medengar suara mulai usia 23 minggu dalam kandungan. Lalu pada usia berapa bayi dapat merespon sumber suara?

  1. Usia 2 bulan
    Saat usia ini bayi menjadi lebih tenang ketika mendengar ada suara di sekitarnya. Terkadang bayi seperti mengeluarkan respon mirim kata "oh". Yang perlu diperhatikan jika bayi di usia ini tidak menanggapi suara sama sekali dan tidak terkejut jika ada suara yang keras.
  2. Usia 3 bulan
    Usia ini otak bayi akan lebih aktif dan membantu respon pendengaran, penciuman, dan bahasa. Otak yang membantu respon ini adalah bagian lobus temporal. Saat bayi mendengar suara ia akan menoleh ke sumber suara. Jika anak tidak terlalu memberikan respon ayah dan ibu tidak perlu khawatir karena bisa  jadi anak mendengar namun memerlukan stimulus untuk merespon.
  3. Usia 4 bulan 
    Usia ini bayi mulai gembira saat mendengar orang berbicara dan mulai tersenyum jika orang tuanya mengajak berbicara. Di usia ini anak sudah mulai mampu merespon dengan menggunakan konsonan di awal kata seperti "m" dan "b"
  4. Usia 6 Bulan
    Memasuki usia 6 sampai 7 bayi sudah sangat peka terhadap suara dan langsung menoleh mencari sumber suaraa saat mendengar sesuatu. Bayi juga akan menanggapi suara tersebut dengan pelan.
Bayi atau anak akan melalui proses dalam mendengarkan dan memahami. Berikut prosesnya:
  • Anak akan melihat sekelilingnya untuk mencari sumber bunyi
  • Anak akan merespon dengan suara lembut ataupun keras
  • Anak memperhatikan bunyi yang dihasilkan oleh mainannya
Dari proses mendengar ini akan muncul kemampuan berbicara, proses berbicara pada anak mulai dari anak berceloteh ketika sendirian, anak tertrik untuk mengeluarkan bunyi, dan anak menangis untuk menarik perhatian orang sekitar.

Rabu, 03 Januari 2024

Apa saja Hewan asli Indonesia ?

 


Ayah Bunda... pasti sudah tahu bahwa negara kita Indonesia ini merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau dengan keanekaragaman hayati, salah satunya adalah satwa endemik (asli). Jadi bukan hewan yang berada disekitar kita seperti hewan peliharaan atau hewan ternak. Satwa endemik sama saja dengan hewan endemik, yang pada dasarnya adalah hewan asli yang berhabitat di suatu daerah tertentu. 


Lalu apa saja hewan asli Indonesia? Waaaaaow sangat penasaran..

Berikut ini beberapa contoh hewan asli Indonesia:

a. Harimau Sumatera

Ciri utama dari harimau sumatera adalah ukuran tubuhnya yang mana lebih kecil dibandingkan jenis harimau pada umumnya, serta memiliki corak loreng hitam gelap.

b. Badak Sumatera

Saat ini keberadaan Badak menjadi punah akibat perburuan liar untuk diambil culanya. Cula badak sumatera ini dipercaya dapat menjadi obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, meskipun sebenarnya tidak ada penelitian ilmiah yang terkait akan kepercayaan tersebut. Ditambah lagi, susunan dalam cula badak itu serupa dengan kuku dan rambut manusia, sehingga jelas tidak memiliki khasiat penyembuhan apapun.

c. Orangutan

Di Indonesia, terdapat tiga spesies orangutan sebagai hewan endemik, yakni orangutan sumatera, orangutan kalimantan, dan orangutan tapanuli. Ketiga spesies ini termasuk dalam daftar hewan dilindungi sebab hutan tempat tinggal mereka selalu menjadi sasaran pembabatan hutan secara liar.

d. Gajah Lampung

Gajah Sumatra ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada gajah afrika. Jumlah populasi dari gajah sumatera yang tersisa adalah sekitar 2.400-2.800 ekor, tetapi jumlahnya semakin menurun akibat perburuan liar yang marak terjadi akhir-akhir ini.

e. Komodo



f. Elang Jawa

Apakah Elang merupakan lambang negara Indonesia yakni Garuda itu adalah penjelmaan dari elang jawa? Sebenarnya, Burung Garuda yang berukuran besar itu tidak ada di dunia nyata, sebab merupakan hewan mitologi. Namun, burung Garuda dapat kita lihat kok sebab merupakan penjelmaan dari elang jawa.

h. Burung Maleo

Burung maleo merupakan satwa endemik yang tak akan bisa ditemui di tempat lain di dunia. Fauna asli Indonesia ini memiliki bulu warna hitam dengan bulu bagian bawah yang berwarna merah muda keputihan. Kulit di sekitar matanya berwarna kuning, paruhnya warna jingga keabuan dan memiliki tinggi sekitar 55 cm. Uniknya, burung maleo hanya bertelur sebutir dalam setiap musim, hal itu pula yang membuat keberadaan satwa ini kian mengalami kepunahan.

i. Burung Cendrawasih

Warga lokal menganggap burung ini adalah reinkarnasi peri yang terbang di sekitar hutan Papua. Ada sekitar 30 spesies cenderawasih di Indonesia dan 28 di antaranya bisa ditemukan di tanah Papua, beberapa di antaranya seperti cenderawasih kuning kecil, cenderawasih botak, cenderawasih raja, dan cenderawasih merah.

j. Tarsius

Tarsius adalah hewan endemik yang memiliki bentuk tubuh unik, yakni berupa tulang tarsal yang memanjang dan membentuk pergelangan, sehingga dapat membuatnya melompat pada jarak 3 meter dari satu pohon ke pohon lain. Tarsius adalah jenis hewan nokturnal, sehingga mereka akan melakukan aktivitas berupa berburu mangsa ketika malam hari. Sasaran mangsanya adalah jangkring, burung kecil. kelelawar, dan reptil kecil.


Selasa, 02 Januari 2024

Melatih Gerak Refleks Pada Bayi (Pengembangan Kartu Si-Kumbang dibawah usia 10 bulan)

 

Bayi laki-laki melakukan tonic neck reflex. Ilustrasi foto: istock

Ayah, bunda seperti yang telah kita perhatikan bayi memiliki gerak refleks. Gerak refleks pada bayi adalah gerak spontan yang tanpa direncanakan oleh bayi. Refleks ini merupakan bentuk bagian spontan dari perkembangan kognitif anak. Gerak refleks ini ada yang muncul dari aktifitas normal bayi ada juga yang berasal dari stimulus yang diberikan lingkungan sekitar. Gerak refleks bayi ini bermacam-macam dan bermnfaat untuk membantu anak bertumbuh kembang. Berikut macam-macam gerak refleks pada bayi:
  1. Rooting Reflex (reflek menoleh)
    Reflek ini dilakukan oleh bayi saat mulut bayi terbelai oleh tangan atau tersentuh oleh puting susu ibu. Reflek ini berfungsi membantu bayi dalam mencari puting saat akan menyusu. Reflek ini terjadi hingga anak berusia 4 bulan.
  2.  Sucking Reflex (reflek menghisap)
    Reflek ini pengembangan dari reflek menoleh. Saat bayi mampu menoleh dan bertemu puting ibu ia akan mulai belajar menghisap. Atau saat mulut bayi disentuh ia akan mulai menghisap. Reflek menghisap mulai dimiliki bayi saat memasuki usia 32 minggu dalam kandungan dan akan berkembang maksimal saat bayi memasuki 36 minggu dalam kandungan. Semakin kuat dan sering reflek ini dilakukan akan membuat anak menjadi reflek menghisap ibu jari.
  3. Moro Reflex
    Moro reflek dapat diartikan dengan reflek kaget pada bayi. Kadang saat bayi tertidur mendengar pintu dibuka padahal suaranya tidak kencang dia akan kaget dan menangis. Terkadang tangisan bayi sendiri juga membuatnya kaget. Refleks ini akan muncul saat bayi mulai berusia 2 bulan. 
  4. Tonic Neck Reflex
    Reflek ini adalah reflek bayi menolehkan kepalanya saat posisi terlentang. Saat kepala menoleh ke kanan tangan kanan lurus seperti memegang pedang dan tangan kanan di siku. Reflek ini membantu bayi dalam mempersiapkan perkembangan otot yang dibutuhkan saat mau menggapai atau meraih sesuatu di usia bayi 4 bulan.
  5. Grasping Reflex (refleks menggenggam)
    Reflek ini adalah reflek bayi menggenggam ibu jari orang lain saat diulurkan, atau menggenggam benda yang ada di sekitarnya. Kadang muncul saat bayi digelitik i dan menggenggamkan erat jari-jari kakinya. Genggaman tangan bayi akan berlangsung hingga bayi berusia 6 bulan. Sedangkan genggaman kaki berlangsung hingga bayi berusia 9-12 bulan.
  6. Reflex Babinski
    Reflek babinski akan terlihat saat anak dibelai atau dielus kakinya. Saat ini jempol bayi akan tertekuk dan jari-jari yang lain akan meregang menjauh. Reflek babinski akan berangsung dari usia 1-2 tahun. Setelah bayi berusia 2 tahun reflek babinski sudah tidak lagi muncul. Jika masih muncul maka bisa jadi pertanda adanya masalah pada sistem syaraf anak.
  7. Step Reflex atau walking Reflex
    Steping reflek ini dapat dilihat ketika bayi merangkak ke payudara dari perut saat dibaringkan setelah dilahirkan. Selain itu dapat dilihat lagi saat bayi diposisikan berdiri sambil menapaki lantai, ia akan secara otomatis membuat bayi memajukan satu kaki kedepan seperti menari. Reflek akan menghilang setelah usia 2 bulan dan akan muncul di usia ia siap berjalan. 
Refleks ini perlu distimulasi agar muncul sesuai dengan tahap usianya. Refleks merupakan koordinasi antara gerak dan kerja otak sehingga jika anak refleks anak ada yang tidak muncul ayah dan ibu perlu mengidentifikasi lebih lanjut. Reflek ini seharusnya berjalan secara seimbang dari sisi kanan dan sisi kiri tubuh. Jika tidak seimbang kemungkinan ada yang bermasalah pada syaraf otak anak. Ayah dan Ibu dapat berkonsultasi kepada dokter atau ahli anak usia dini jika refleks tidak berkembang dengan optimal.