Minggu, 18 Juni 2023

Implementasi Nilai Persatuan dalam Keluarga

 

Ilustrasi Foto: hipwee.com

Nilai persatuan merupakan salah satu nilai dalam Pancasila yang harus ditanamkan sejak anak usia dini. Karena, seperti yang telah kita ketahui negara kita Indonesia terdiri dari berbagai ras, suku, agama, dan budaya. Tentunya sangat banyak keragaman yang ada di negara kita.  Maka perlu adanya upaya untuk melekatkan nilai persatuan dalam sanubari anak. Dapat kita bayangkan jika tanpa persatuan apa yang terjadi, Indonesia menjadi negara yang terpecah belah, terjadinya perseteruan dimana-mana, adanya persinggungan antara satu orang dengan yang lain, dan pastinya jauh dari kata damai. Akhir-akhir ini marak dikabarkan mengenai tawuran antar pemuda yang disebabkan oleh hal-hal yang bersifat pribadi dan golongan. Diantara mereka beradu kekuatan untuk saling mengalahkan. Tidak pandang orang yang ada di sekitar yang mereka pikirkan hanya bagaimana agar kelompok mereka meraih kemenangan. Hal ini begitu miris banyak yang tersakiti, banyak yang menjadi korban. Seperti ini keadaan Indonesia saat ini. Maka perlu adanya upaya untuk menanamkan nilai persatuan sejak dini. Berikut upaya penanaman nilai persatuan sejak anak usia dini:

  • Mengajarkan anak untuk tidak mengolok olok teman yang berbeda dengannya
  • Mengajak anak untuk bermain dengan semua teman tanpa membedakan secara suku, agama, ras, atau budaya
  • Memberikan teladan dalam sikap toleransi
  • Memberikan teladan untuk selalu berkata sopan kepada siapapun
  • Mengajarkan anak untuk menyayangi yang lebih muda, dan menghormati yang lebih tua
  • Mengajarkan anak untuk tidak curang dalam bermain
  • Membiasakan anak untuk menyayangi saudara

Selasa, 06 Juni 2023

MENGENAL WARNA BENDERA

BENDERA INDONESIA

            Halo, Ayah Bunda. Sudahkah kalian mengenal bendera Merah-Putih, bendera Negara kita? Bendera Merah-Putih berkedudukan sebagai lambang tertinggi Negara, yang menjadi identitas dan simbol kedaulatan negara kita sebagai negara yang merdeka. Saat ini, bendera Merah-Putih dapat berkibar di tengah suka cita rakyat Indonesia, setelah melalui masa perjuangan yang sangat panjang di masa lalu.

  
Bendera Merah-Putih yang pertama kali dikibarkan adalah bendera yang dijahit oleh Ibu Fatmawati pada proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, atau yang dikenal dengan sebutan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera Pusaka tersebut terus dikibarkan pada upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka hingga tahun 1968, kemudian diganti dengan bendera replika dari bahan sutera. Bendera replika itulah yang terus dikibarkan hingga kini, sementara Bendera Pusaka yang asli disimpan di Monumen Nasional karena sudah pudar dan rapuh.

 

Bendera Indonesia disebut sebagai Sang Merah Putih. Bentuknya empat persegi panjang dengan lebar berkisar dua per tiga dari ukuran panjangnya.

Warnanya terdiri atas merah di bagian atas dan warna putih di bagian bawah. Kedua warna memiliki ukuran yang sama.

Arti Bendera Merah Putih, yaitu merah berarti berani dan putih berarti suci. Arti lain, merah melambangkan tubuh manusia. Sementara putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan Indonesia.


LAGU NASIONAL : INDONESIA RAYA

 Tak hanya jelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan dalam upacara bendera, seminar, pertandingan bola, sampai konser sekalipun.

Hal ini tentu tak lepas dari peran penting lagu tersebut dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang dapat lepas dari belenggu penjajahan.

Berikut ini lirik dan lagu Indonesia Raya :


            Indonesia, tanah airku,

            Tanah tumpah darahku,

            Di sanalah aku berdiri,

            Jadi pandu ibuku,


            Indonesia, kebangsaanku,

            Bangsa dan tanah airku,

            Marilah kita berseru,

            Indonesia bersatu,


            Hiduplah tanahku,

            Hiduplah negeriku,

            Bangsaku, rakyatku, semuanya,

            Bangunlah jiwanya,

            Bangunlah badannya,

            Untuk Indonesia Raya.


            Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!

            Tanahku, negeriku yang kucinta

            Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!

            Hiduplah Indonesia Raya!       2X


Ayah bunda, bisa bernyanyi dengan anak-anak di rumah :)

LAGU NASIONAL : GARUDA PANCASILA

 Ayah bunda, pasti sudah tau Lagu Nasional Garuda Pancasila. 

Lagu wajib nasional ini diciptakan dengan tujuan membangkitkan rasa nasionalisme, patriotik hingga semangat perjuangan yang syairnya berisi aspek kehidupan bangsa Indonesia.

Ditetapkan sebagai lagu wajib nasional, berdasarkan keputusan semasa pemerintahan Orde Baru (1966-1988) Garuda Pancasila diperdengarkan setiap pagi dan malam sebagai pembuka dan penutup Radio Republik Indonesia (RRI) dan juga TV Nasional Republik Indonesia (TVRI) masa itu.

Tapi apakah saya bunda tau siapa yang menciptakan lagu Garuda Pancasila ??

Garuda Pancasila diciptakan oleh Prohar Sudharnoto pada tahun 1956. Diciptakan bersamaan dengan momen selesainya pelaksanaan pemilu untuk yang pertama kalinya. 

Berikut ini musik dan lirik Lagu Garuda Pancasila :


            Garuda pancasila

            Akulah pendukungmu

            Patriot proklamasi

            Sedia berkorban untukmu

            Pancasila dasar negara

            Rakyat adil makmur sentosa

            Pribadi bangsaku

            Ayo maju maju

            Ayo maju maju

            Ayo maju maju

                2x Reff

Senin, 05 Juni 2023

Implementasi Nilai Kemanusiaan dalam Keluarga


 Menolong teman sebagai bentuk pengamalan nilai Pancasila Sila ke-2. Ilustrasi foto: paisdtegalkota
 

Nilai kemanusiaan perlu ditanamkan dalam keluarga agar seluruh anggota keluarga dapat memperlakukan manusia lain sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu agar mampu mengembangkan sikap saling mencintai, mengakui persamaan derajat, memikili sikap tenggang rasa dan tepa slira, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

a.    Mengembangkan Kecerdasan Moral Anak Usia Dini

Kecerdasan moral merupakan kemampuan manusia memahami sesuatu yang benar dan yang salah dengan keyakinan etika yang kuat dalam ucapan dan tindakan, sehingga dari keyakinan tersebut menghantarkan manusia menuju sikap yang benar dan terhormat. Kecerdasan moral perlu dikembangkan sejak usia dini agar generasi bangsa kedepan tidak hanya cerdas secara intelektual saja namun juga memiliki kepribadian yang berbudi luhur, berakhlak karimah, serta mampu memfilter kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia.

b.   Perkembangan Moral Anak Usia Dini

Pada hakikatnya anak terlahir dengan membawa potensi kecerdasan. Tingkat kecerdasan pada anak akan mempengaruhi kemampuan perkembangan moral. Karena  dengan  kecerdasan yang matang anak dapat dengan mudah mempelajari konsep benar salah. Moral anak usia dini memiliki tahapan perkembangan yang sesuai dengan usia anak. Berikut tahap perkembangan moral anak usia dini:

1)   Moralitas Prakonvensional

Pada tahap ini anak belum menyadari bagaimana perilaku moral yang benar. Anak masih dikendalikan oleh dasar kepatuhan atas hukuman. Jika perilaku mengarah ke hukuman maka anak akan menghindari perilaku tersebut. Di akhir tahap ini anak mulai memberikan respon dan mau berbagi kepada kelompknya misalnya teman dekat anak, akan tetapi hal ini bukan berdasarkan perasaan keadilan yang sesungguhnya melainkan karena dasar tukar menukar.

2)   Moralitas Konvensional

Pada tahap ini terdapat dua tingkatan. Tingkatan pertama “Moralitas Anak yang Baik”, anak menyesuaikan dengan peraturan untuk mendapatkan persetujuan orang lain dan untuk mempertahankan hubungan baik dengan kelompoknya. Tingkatan kedua anak meyakini bahwa jika ada kelompok sosialnya menerima peraturan yang sesuai untuk anggota kelompoknya mereka harus melakukan tindakan sesuai dengan peraturan yang dibuat sehingga mereka terhindar dari ancaman dan ketidak setujuan kelompoknya.

3)   Moralitas Pascakonvensional

Pada tahap ke tiga ini terdapat dua tingkatan. Tingkatan pertama anak yakin bahwa harus ada kenyamanan dalam hal moral yang dapat memungkinkan adanya perubahan standar moral, jika ini terbukti maka akan menguntungkan kelompoknya. Tingkatan kedua anak menyesuaikan diri dengan standar sosial dan keinginan internal terutama untuk menghindari rasa tidak puas dari diri sendiri bukan karena ancaman sosial.

c.    Metode Mengembangkan Moral Anak Usia Dini

Pengembangan moral pada anak dapat dilakukan melalui beberapa cara  yaitu dengan pendidikan secara langsung, identifikasi, dan memberi anak kesempatan untuk mencoba. Berikut penjelasannya:

1)   Pendidikan Langsung

Anak belajar secara langsung atau nyata. Anak mengikuti dan melihat bagaimana berilaku orang tua dan orang yang ada di sekitarnya. Orang tua dapat secara langsung memberikan contoh perilaku moral yang baik. Selain itu orang tua dapat secara langsung memberikan arahan untuk anak melakukan perilaku moral yang baik.

2)   Identifikasi

Melalui identifikasi atau dengan modelling juga merupakan teknik yang bagus dalam membiasakan perilaku. Jika dalam kehidupan sehari-hari anak terbiasa melihat perilaku orang yang ada di sekitarnya. Hal ini karena merreka mengagumi sosok idolanya sebagai sesuatu yang harus diikuti sehingga mereka melakukan apa yang biasa dilakukan sosok idolanya. Sosok idola ini bisa ayah, ibu, kakak, atau orang dewasa yang lain. Dengan memiliki sosok idola maka dapat memberikan pengaruh dalam perkembangan moral anak.

3)   Memberikan Anak Kesempatan untuk Mencoba

Seringkali  kita melihat anak mencoba perilaku yang baik dan buruk saat melakukan aktivitas. Ketika anak melakukan sesuatu yang baik dan mendapatkan pujian atau penghargaan maka ia akan melakukan perbuatan tersebut secara terus menerus. Dan ketika anak melakukan suatu hal yang buruk dan mendapatkan hukuman maka ia akan menghentikan perbuatan tersebut secara spontan. Biasanya teknik ini disebut dengan teknik trial and error atau proses coba-coba.