Musyawarah termasuk dalam nilai Pancasila sila ke empat.
Musyawarah dilakukan untuk mencapai mufakat dalam sebuah organisasi atau
kelompok termasuk juga keluarga. Musyawarah dapat ditanamkan sejak anak berada
pada usia dini. Orang tua hendaknya memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengutarakan pendapatnya. Sebenarnya besar kemungkinan terdapat hal-hal yang
tidak mereka pahami secara tepat. Namun melibatkan anak dalam musawarah akan
memiliki banyak manfaat bagi masa depan anak. Maka dalam musyawarah hendaknya
melibatkan seluruh anggota keluarga. Berikut ini beberapa paparan mengenai
manfaat musyawarah yang melibatkan seluruh anggota keluarga:
1)
Melatih komunikasi yang sehat dalam rumah tangga
Banyak
fenomena anak bermasalah berasal dari keluarga yang bermasalah. Hal ini banyak
disebabkan karena komunikasi keluarga yang tidak bagus. Padahal komunikasi
merupakan kunci dalam keharmonisan keluarga. Maka musyawarah dalam keluarga
dapat menjadi sarana untuk membangun komunikasi dalam keluarga. Seluruh anggota
keluarga dapat memiliki kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya.
2)
Mengasah kemampuan verbal pada seluruh anggota keluarga
Terkadang
dijumpai seseorang tidak bisa menyampaikan pesan secara verbal. Hal ini salah
satu penyebabnya adalah tidak dibiasakan untuk menyampaikan pesan semenjak
kecil. Jika anak terbiasa untuk mengutarakan pendapat sejak kecil maka anak
akan terbiasa untuk menyampaikan pendapat di depan pihak lain. Karena dengan
musyawarah seseorang juga akan terbiasa untuk menyampaikan gagasan.
3)
Menyatukan pendapat dalam keluarga
Keluarga
terdiri dari beberapa personal, tertunya setiap personal memiliki pemikiran dan
pendapat yang berbeda. Dalam hal ini musyawarah memegang peran sebagai penyatu
pendapat dalam keluarga. Beberapa hal perlu disepakati cara pandangnya, bahkan
untuk beberapa yang praktis perlu ada kesepakatan karena saling terkait antara
satu dengan yang lain.
4)
Melatih menerima perbedaan pendapat
Dalam sebuah musyawarah pasti ada berbagai pendapat dan beberapa cara pandang.
Maka musyawarah dalam keluarga adalah tempat untuk belajar menerima pendapat orang
lain, menghormati, dan toleransi.
5)
Membuat solid dan kompak keluarga
Saat
keluarga terbiasa musyawarah maka yang terjadi adalah saling bekerjasama dalam
menjalankan hasil musyawarah. Hal ini akan membuat keluarga menjadi kompak dan
semakin solid. Dengan adanya musyawarah semua akan dijalankan dengan koordinasi
dan saling memberikan dorongan.
6)
Melatih etika musyawarah
Saat
berbicara atau berunding dengan orang banyak perlu adanya etika agar tidak
terjadi ketersinggungan antara pihak satu dengan pihak yang lain. Anak dapat
belajar bahwa harus meminta izin untuk berbicara, tidak memotong pembicaraan
orang lain, tidak mencela pendapat yang lain, tidak meninggalkan musyawarah
tanpa izin, dan sebagainya.
7)
Melatih kemampuan mendengar
Banyak
orang yang tidak betah menjadi pendengar karena lebih senang berbicara. Dalam
musyawarah saat orang lain menyampaikan pendapat anak dapat belajar
mendengarkan orang lain sehingga anak terbiasa untuk mendengarkan orang lain.
8)
Membiasakan berpikir sistematis dan analitis
Dalam
musyawarah pasti ada sistematika pengambilan keputusan. Setiap anggota keluarga
harus menganalisa dan menimbang pendapat anggota keluarga yang lain. Apabila
muncul perbedaan, harus dicari jalan tengah yang bisa diterima semua pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar