Senin, 25 November 2024

Teori Bermain Kontemporer

 


Implementasi bermain bersama pada anak usia dini. Ilustrasi foto: https://www.cussonskids.co.id/

  •  Teori Psikoanalisis (Sigmund Freud)

   Freud berpendapat bahwa bermain adalah mekanisme anak untuk mengatasi konflik emosional dan kecemasan. Bermain memungkinkan anak untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bawah sadar secara simbolis.

  • .      Teori Kognitif (Jean Piaget)

  Piaget menyoroti peran bermain dalam perkembangan kognitif. Ia membagi bermain menjadi tiga tahap: bermain sensorimotor, bermain simbolik, dan bermain dengan aturan. Bermain dianggap sebagai sarana eksplorasi dan konstruksi pengetahuan.

  • .      Teori Kognitif Sosial (Lev Vygotsky)

Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam bermain. Bermain, terutama bermain peran, membantu anak mengembangkan kemampuan bahasa, berpikir logis, dan pengaturan diri. Konsep zona perkembangan proksimal (ZPD) juga relevan dalam konteks bermain.

  • .      Teori Kognitif (Jerome Bruner)*

Bruner menganggap bermain sebagai sarana pembelajaran yang mendukung anak untuk mengembangkan kreativitas dan memecahkan masalah. Bermain juga memungkinkan anak untuk mencoba berbagai skenario tanpa risiko nyata.

  • .      Teori Singer dan Bateson*

Singer mengemukakan bahwa bermain memiliki dimensi imajinatif yang mendukung perkembangan emosi dan kreativitas anak. Bateson menambahkan bahwa bermain adalah bentuk komunikasi yang membantu anak memahami makna simbolik.

  • Perspektif Islam (Imam Ghazali)*

Imam Ghazali menekankan bahwa bermain adalah bagian penting dari pendidikan anak, khususnya pada tujuh tahun pertama kehidupan. Bermain harus diarahkan untuk mendukung perkembangan moral dan spiritual anak. Ia juga menggarisbawahi pentingnya moderasi antara bermain dan beragama

  • Teori Pembagian Tiga Jenjang Pendidikan

Dalam perspektif Islam, pembagian pendidikan anak berdasarkan fase tujuh tahun pertama (fase bermain), tujuh tahun kedua (fase pembelajaran serius), dan tujuh tahun ketiga (fase tanggung jawab) memberikan pandangan yang sistematis tentang peran bermain. Pada tujuh tahun pertama, bermain dianggap sebagai medium pembelajaran utama.


Tidak ada komentar: