Selasa, 11 Juli 2023

Implementasi Nilai Keadilan dalam Keluarga

 


Anak berbagi makanan dengan adil. Ilustrasi Foto: https://sindikasi.republika.co.id/

Adil dapat dimaknai dengan perasaan atau keyakinan yang memberikan motivasi untuk bersikap jujur, bertindak benar, dan berbagi dengan orang lain. Pada umumnya anak yang memiliki perasaan adil menjadi peka terhadap unsur moral lainnya dan selalu membela kebenaran. Anak memerlukan waktu yang cukup untuk memahami konsep keadilan. Namun tidak ada salahnya orang tua mulai mengajarkan keadilan pada anak sejak usia 2-3 tahun. Semakin dini anak belajar tentang keyakinan maka semakin mendalam anak mengerti dan menghayati tentang keadilan. Sehingga nilai keadilan akan menjadi bagian dari diri anak yang tidak terpisahkan.

Keadilan dapat diajarkan kepada anak dengan berbagai cara misalnya dengan permainan atau melalui suatu peristiwa. Karena anak belajar melalui bermain, bermain adalah salah satu cara anak untuk mendapatkan pelajaran dan pengalaman. Selain itu anak lebih mudah belajar melalui peristiwa, karena anak akan mengalami secara langsung tentang penerapan nilai keadilan. Berikut beberapa cara penanaman nilai keadilan pada anak:

1.   Menetapkan aturan

Menetapkan aturan ini dapat dengan cara menetapkan aturan-aturan dasar atau prinsip. Karena melalui aturan anak belajar untuk meletakkan egonya. Selain itu anak belajar untuk meletakkan kepentingan orang lain dalam suatu keputusan

2.   Bergiliran dalam belajar, bermain, atau mengerjakan tugas

Bergiliran merupakan cara untuk menyadari bahwa dalam kehidupan ini tidak hanya anak yang memiliki kepentingan, akan tetapi orang lain juga. Bergiliran berarti melakukan kesepakatan dengan orang lain dengan tujuan mengatur pelaksanaan suatu kegiatan secara bergantian berdasarkan batas waktu, undian, atau sesuai kesepakatan lainnya.

3.   Menjalankan kesepakatan

Berbagi dapat diajarkan mulai anak berusia 2-3 tahun. Berbagi dapat diajarkan kepada anak melalui tiga tingkatan:

a.    Buat batasan berbagi

Pada awal pelaksanaan berbagi beri kesempatan anak untuk berbagi sesuai kehendaknya. Biarkan anak berbagi sampai mana, dengan siapa saja, dan apa saja yang dibaginya. Setelah itu dilain kesempatan anak dapat diarahkan untuk berbagi sesuatu yang pantas dibagi kepada orang lain.

b.   Dukung anak agar mau berbagi

Dukungan dapat diberikan melalui pujian saat anak mau berbagi. Selain itu dukungan dapat diberikan juga melalui komunikasi bagaimana konsep keadilan.

c.    Gambarkan efek berbagi untuk orang lain

Anak cenderung senang dan bangga ketika ia “dianggap” dan cukup berarti bagi orang lain. Maka dari itu ceritakan pada anak bagaimana efek berbagi pada orang lain. Bahwa orang yang mendapat bagian darinya merasa gembira. Tekankan bahwa kegembiraan orang tersebut adalah karena tingkah laku mereka. Hal ini dapat memotivasi anak untuk berbagi di lain waktu.

4.   Bekerjasama

Bekerjasama dimaknakan sebagai perilaku sedikit mengalah dan orang lain melakukan hal yang sama sehingga keinginan kedua belah pihak dapat tercapai. Bekerjasama pada anak usia dini dapat diajarkan mulai dari keluarga. Misalnya dalam menjalankan aktifitas dirumah orang tua dapat membagi kegiatan dengan anak walaupun anak tidak menyukainya dan orang tua tidak seratus persen percaya namun dengan sama sama mengalah tujuan bersama akan tercapai.

Tidak ada komentar: