Minggu, 07 Juli 2024

Beri Kesempatan Anak untuk Mengutarakan Pendapatnya

 

Anak berbicara dengan orang dewasa. Ilustrasi foto: parapuan.co

Ayah, Ibu umumnya orang tua menyukai anak penurut dan mudah melakukan sesuatu yang diminta orang tua, Mungkin hal ini memang menyenangkan, dalam sehari-hari tidak ada penolakan, tidak ada drama bantah-bantahan, dan ayah ibu tidak perlu mengeluarkan emosi. Namun, mengeluarkan pendapat merupakan suatu softskill yang menjadi bagian dari perilaku asertif. Jika anak mampu mengeluarkan pendapat maka dapat diartikan bahwa anak memiliki kemampuan untuk mengutarakan perasaan dan isi pikirannya ke orang lain. Kemampuan berpendapat ini perlu dilatih sejak anak usia dini. Karena jika tidak terbiasa anak tidak akan terlatih. Anak yang terbiasa mengungkapkan pendapat maka akan meningkat percaya dirinya. Hal ini perlu dilatih sejak anak usia dini. Jika anak tidak terbiasa diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapat sejak dini maka anak kesulitan mengungkapkan pendapat di usia dewasa. Anak yang jarang mengutarakan pendapat akan cenderung pasif. Beberapa tips ini bisa dilakukan untuk melatih anak tetap berpendapat sejak usia dini: 

  1. Saat anak usia 2-3 tahun maka berilah dorongan kepada anak agar anak melakukan hal yang ia sukai. Orang tua juga dihimbau agar tidak menyalahkan anak saat anak melakukan kesalahan. Karena hal ini akan membuat anak menjadi trauma. Rasa itu akan membuat anak takut mengungkapkan apa yang menjadi pendapatnya. Saat ini juga anak aktif bertanya, maka usahakan untuk menjawab semua pertanyaan anak.
  2. Berikan kesempatan anak untuk berpendapat. Lalu jika pendapat anak kurang tepat, berikan koreksi dengan baik tanpa membuat anak merasa bersalah.
  3. Libatkan anak dalam diskusi, mulai dari diskusi sederhana misal pemilihan makanan, pemilihan mainan, dan pemilihan baju. Selain itu tanyakan anak apa alasan pemilihan hal tersebut.
  4. Usahakan untuk tidak memotong perkataan anak saat anak berbicara agar  anak juga menghargai pendapat orang lain
  5. Jika ingin melakukan aktivitas bersama anak ungkapkan kepada anak apa tujuan aktifitas tersebut
  6. Berikan persetujuan jika setuju dengan pendapat anak Dan berikan pujian jika pendapat anak bagus
Maka dari itu kita dapat memberikan stimulus agar anak bisa mengungkapkan pendapat. Karena mengungkapkan pendapat bukan tentang sesuatu yang sederhana saja melainkan suatu hal yang membutuhkan kepercayaan diri, tanggung jawab, dan kemampuan komunikasi.



Tidak ada komentar: